Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Opa Riedl: antara Pemain Naturalisasi & Kebijakan Dua Pemain

27 Oktober 2016   20:21 Diperbarui: 28 Oktober 2016   15:51 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang kalau dilihat dari daftar 40 pemain yang sudah didaftarkan itu, hanya ada satu pemain naturalisasi yang terdaftar yaitu Stefano Lilipaly, pertanyaanya adalah bagaimana yang Lain? Seperti nama-nama yang biasa menjadi langganan Timnas tersebut seperti Raphael Maitimo, Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Sergio Van Dijk, dan Bio Paulin yang saat ini kesemuanya masih aktif bermain di Indonesia Soccer Championship 2016. Padahal pada Piala AFF 2014 lalu, Riedl masih membawa empat nama pemain naturalisasi ke dalam skuadnya kala itu, yakni Raphael Maitimo, Cristian Gonzales, Sergio van Dijk, dan Victor Igbonefo.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pemain seperti Cristian Gonzales walau usianya sudah menua namun ternyata ia masih produktif dalam hal mencetak gol. Sampai saat ini ia sudah mencetak 11 gol sama dengan yang dicetak Boas Salosa. Mereka berdua saat ini menyandang gelar top skorer pemain lokal di ISC A 2016 ini di sini. Hal sama juga terjadi pada Tim Persija Jakarta (Grek Nwakolo), Persib Bandung ( Sergio Van Djik), dan Persipura Jayapura (Bio Paulin), dimana mereka juga terkendala dengan penuhnya kuota dalam 40 pemain yang didaftarkan PSSI ke AFF tersebut. Sementara kalau Victor Igbonefo memang kebetulan saat ini ia masih berkarir di Liga Thailand bersama Royal Thai Navy FC. 

Harus kita akui juga bahwa saat ini sesungguhnya masih ada beberapa pemain naturalisasi yang terus membuktikan kualitasnya di level klub. Tentu menjadi tanda tanya ketika Opa Riedl tidak menyertakan mereka dalam beberapa kesempatan pemusatan latihan Timnas (Pelatnas). Termasuk juga pada laga uji coba sebelum ini seperti saat melawan Malaysia, 6 September lalu di Stadion Manahan, Solo padahal saat itu ada delapan wajah baru yang tampil untuk skuat Garuda.

SoundClips.info
SoundClips.info
Kalau mau jujur tentu masih ada beberapa pemain naturalisasi yang masih bisa diandalkan. Seperti untuk posisi striker masih ada Sergio van Dijk dan Cristian Gonzales. Keduanya meski usianya sudah tak lagi muda. Namun tak bisa dipungkiri bahwa mereka punya pengalaman yang bisa diandalkan oleh pemain muda di skuat timnas, termasuk juga Greg Nwokolo, yang diyakini masih menjadi salah satu bomber yang tentunya bisa membantu lini serang timnas.

Sementara di lini belakang, juga masih ada Victor Igbonefo yang kini menjalani kariernya di Thailand bersama Navy FC, serta ada juga Bio Paulin yang juga sudah pernah mencatatkan caps bersama Timnas saat masih di bawa kepelatihan Benny Dolo dulu. Sementara untuk lini tengah juga masih ada Raphael Maitimo pemain serba bisa yang juga sudah pernah terjun pada dua edisi Piala AFF (2012 dan 2014).

Harus diakui tentu keberadaan mereka, ada sisi plus dan minusnya seperti apa yang dikatakan Bayu Gatra, winger Madura United, mengatakan bahwa pemain naturalisasi bisa dijadikan role model bagi pemain lain."Bagusnya ada kesempatan untuk pemain lokal dan peluang untuk para pemain muda terbuka lebar. Kurangnya, kami tidak bisa belajar dari mereka, sebelumnya pemain naturalisasi itu selalu jadi patokan kami,"urai Bayu.

Jadi kalau boleh disimpulkan, untuk Indonesia yang baru bangkit dari tidur panjangnya ini (setelah disanksi FIFA) tentu keberadaan pemain naturalisasi untuk ajang yang paling bergengsi ini masih dibutuhkan, setidaknya untuk Piala AFF kali ini. Memang tidak ada jaminan atau garansi bahwa keberadaan mereka akan memberikan hasil yang terbaik atau juara nantinya, tapi setidaknya pengalaman mereka tentu akan dapat membantu para debutan baru di Timnas saat ini. 

Tapi ok lah, keputusan semuanya ada pada Opa Riedl, mari kita tunggu saja apa keputusan akhir dari Opa Riedl yang memang sedang berada di persimpangan jalan di satu sisi ia menginginkan regenerasi di sisi lain ada tuntutan prestasi dari dari masyarakat atas keberadan Timnas ini. Dengan kata lain ekspektasi tinggi akan prestasi tak sejalan dengan kesempatan yang ia (Opa Riedl) miliki untuk mendapatkan komposisi tim yang terbaik, karena memang minimnya uji coba dan masa persiapan yang juga berbenturan dengan berjalannya kompetisi ISC 2016 ini. ……..akhirnya kita bisa hanya bisa berkata selamat berjuang Opa Riedl….he...he.

Salam olah raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun