Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara George Weah & Hakan Sukur yang Diburu Rezim Erdogan Turki

14 Agustus 2016   11:32 Diperbarui: 14 Agustus 2016   11:53 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi pecinta sepakbola tentu masih ingat dengan siapa itu Gerge Weah dan Hakan Sukur dua bintang sepakbola yang jadi legenda bagi negaranya masing-masing. George Weah mantan bintang sepakbola Liberia yang pernah menjadi Pemain terbaik FIFA, Pemain terbaik Eropa dan pemain terbaik Afrika dan pernah membela AS Monaco,  Paris Saint Germain , AC Milan, Chelsea, Manchester City dan Olympique Marseille. Sementara Hakan Sukur adalah pesepakbola asal Turki yang dijuluki “Banten Bosporus” Pemegang rekor pencetak gol tercepat di piala dunia yaitu 11 detik ketika negaranya bertemu Korea Selatan di Piala Dunia 2012. Karir sepakbolanya bermain untuk Galatasaray, Intermilan, Parma dan Blackburn Rovers.

Keduanya setelah menyelesaikan karir sepakbola terjun ke dunia politik. Gerge Weah memulai karir politiknya pada bulan Desember 2014, ia memenangkan pemilihan di Senat Liberia. Weah menjadi olahragawan pertama yang terpilih untuk legislatif di negara Afrika tersebut sementara Hakan Sukur terjun ke dunia politik 2011 terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Keadlilan dan Pembangunan (AKP), yang notabene adalah partai yang sempat diketuai Erdogan. Namun Desember 2013 Sukur memutuskan untuk mundur dari partai tersebut, setelah adanya kasus korupsi yang menyeret nama Erdogan dan beberapa pengikutnya. Sukur lantas menyebrang untuk mendukung rival Erdogan, Fethullah Gulen, yang disinyalir dekat dengan Amerika Serikat.

Jadi dengan demikian jelas keduanya sama-sama pemain sepakbola terbaik bagi negaranya masing-masing, bahkan mungkin juga bagi sepakbola dunia. Namun yang membedakannya adalah Gerge Weah nasibnya lebihb baik dari Hakan Sukur, ia ( Weah) saat ini kembali mecalonkan diri untuk ketiga kalinya jadi presiden di negaranya Liberia (2017). Sementara Hakan Sukur justru sedang diburu negaranya sendiri karena diduga masuk dalam jaringan teroris. dia dikabarnya menjadi buron setelah Jaksa agung Turki telah mengeluarkan surat perintah penangkapan. Berikut profil singkat keduanya sbb : 

www.cnnindonesia.com
www.cnnindonesia.com
George Weah, menjadi pemain luar Eropa pertama yang menerima penghargaan Ballon d’or (bola emas) pada tahun 1995 saat masih berkostum AC Milan, Italia. Namun, sayangnya karir di klub tak sebaik di Timnas Liberia. Ia sama sekali tidak pernah membawa negaranya masuk putaran Piala Dunia. Bahkan, sampai sekarang pun Liberia tidak pernah tembus ajang pertandingan sepakbola paling akbar sejagad tersebut.

Walaupun ia gagal mengangkat nama negaranya di Piala Dunia, Namun Gerge Weah memiliki cara lain untuk mengangkat dan mensejahterakan negaranya. Ia sukses jadi poltisi dan mencalonkan diri jadia calon presiden di negaranya. Bahkan ia juga merelakan hartanya untuk membiayai tim The Lone Stars agar bisa tampil di pentas dunia. 

Prestasi George Weah sebagai bintang sepak bola terbesar dari benua Afrika ini belum tertandingi sampai sekarang. Mantan legenda AC Milan ini masih menjadi satu-satunya pesepak bola Benua Hitam yang meraih gelar pemain terbaik dunia dari FIFA dan piala pesepak bola terbaik di Eropa, Ballon d'Or.

Satu-satunya yang menjadi kekurangan bagi Weah adalah, ia belum pernah bermain di pentas Piala Dunia untuk membela negaranya, Liberia dalam 20 tahun karirnya, Kesempatan terakhir Weah untuk membela The Lone Stars adalah di Piala Dunia Korea-Jepang 2002 silam. Namun, sayang di akhir babak kualifikasi zona Afrika, Liberia tertinggal satu poin dari Nigeria yang berada di peringkat pertama grup B sehingga mereka gagal lolos ke Piala dunia 2002 kala itu. Nigeria yang akhirnya lolos berangkat ke Jepang bersama empat juara grup zona Afrika lainnya.

allafrica.com
allafrica.com
Ketika mendapatkan gelar pemain terbaik dunia FIFA dan Ballon d'Or pada tahun 1995 ia bermain membela AC Milan. Kala itu ia bersaing dengan bintang Bayern Munich Jurgen Klinsman dan penyerang Ajax Amsterdam Jari Litmanen di posisi kedua dan ketiga. Pada 1996, Weah kembali menjadi unggulan pemain terbaik dunia. Namun, sayang tahun itu ia hanya mampu menjadi runner up kalah dari Ronaldo yang bermain untuk Barcelona.

AC Milan klub yang terlama dibelanya di Eropa. Ia membela klub itu selama lima musim sampai usia 34. Di Milan, Weah bermain 147 kali dan mencetak 58 gol. Ia juga menjadi pemain kunci saat Milan meraih scudetto pada 1995/96 (bersama Capello) dan 1998/99 (bersama pelatih Alberto Zaccheroni).

Setelah dari Milan, Weah sempat bermain di Liga Inggris selama dua musim bersama Chelsea dan Manchester City. Ia akhirnya memutuskan gantung sepatu setelah bermain semusim bersama klub Perancis, Marseille. Total di seluruh karir profesionalnya, Weah telah mencetak 193 gol dari 478 penampilan. Sementara itu bersama timnas Liberia, Weah menyumbang 13 gol dari 60 penampilan.

Setelah mengakhiri karirnya sebagai pesepak bola, Weah terjun ke politik. 11 Oktober 2005, kemudia Weah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Liberia dengan dukungan Partai Perubahan Demokrasi. Saat itu Weah memenangkan pemungutan suara putaran pertama. Namun, pada putaran kedua, kalah 8,8 persen suara. Lima tahun kemudian, pada pemilu 2011 itu ia menjadi calon wakil presiden. namun ia kembali kalah. 

Yang menarik dari Geoge Weah ini adalah ia sunguh-sungguh mencurahkan tenaga/pikiran dan bahkan hartanya untuk timnas Liberia. pendidikan baginya adalah hal yang diperlukan bagi semua orang-termasuk pesepak  bola. "Sepak bola memberi saya sebuah kesempatan dibanding banyak warga Liberia lainnya. Sekitar 80% warga Liberia tidak bekerja dan hanya setengah dari jumlah anak-anak yang bisa pergi ke sekolah dasar. Hanya 1 dari 20 anak yang pergi ke sekolah menengah pertama," dan hal itulah yang membuatnya terlibat dalam kegiatan kemanusiaan agar dapat memastikan bahwa anak-anak memiliki kesempatan meraih pendidikan di sekolah formal. Ia mengkritik pemerintah negara-negara Afrika yang sedikit menganggarkan dana bagi pendidikan anak-anak di negaranya. "Itu pendekatan saya di lapangan sepak bola dan itu adalah pendekatan saya sekarang dalam politik. Saya berkomitmen untuk membantu orang-orang dan negara saya, seperti halnya saya berkomitmen untuk membantu tim saya ketika saya masih seorang pemain."

www.presstv.ir
www.presstv.ir
Hakan Sukur, Mantan pemain pesepak bola internasional asal Turki ini justru bernasib berbanding terbalik dengan Gerge Weah, Pebruari lalu ia sudah diberitakan mendapatkan ancaman hukuman empat tahun penjara, jika ia terbukti bersalah menghina presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Twitter miliknya. Waktu itu (24/2) seperti yang diberitakan pengadilan Negeri Bakirkoy Turki telah menerima dakwaan atas nama Hakan Sukur, dengan dakwaan telah menghina Erdogan dan anaknya dalam akun Twitternya.

Menurut Hakan Sukur, ia tidak berniat untuk menghina presiden. Namun, menurut jaksa tweetnya tersebut “jelas terkait” dengan Presiden Turki, dan Pengacara Erdogan, hmet Ozel  juga mengatakan bahwa Hakan Sukur sedang berbicara tentang Presiden Turki dan “dapat dipahami bahwa ia melakukan kejahatan”, tambahnya, Juni 2016 ia diadili in absentia dengan dakwaan menghina Erdogan melalui media sosial.

Setelah menyelesaikan karirnya di sepakbola. Hakan Sukur memang dikabarkan mulai merintis karinua di bidang politik dan bergabung dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Namun setelah kasus korupsi yang menjerat Erdogan dan elit penguasa ia mengundurkan diri pada Desember 2013, dan bergabung dengan Fethullah Gulen, musuh Erdogan. iar juga turut menyuarakan ketidak setujuan akan rencana pemerintah menutup sekolah-sekolah yang dijalankan oleh Gulen

www.jengpatrol.com
www.jengpatrol.com
Dalam beberapa hari ini Pemerintah Turki di bawah pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Sukur. Hakan Sukur dituduh sebagai bagian dari kelompok teroris pimpinan Fethullah Gulen. Ulama yang mengasingkan diri di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) itu dituduh sebagai dalang kudeta militer pada Jumat 15 Juli 2016. Upaya kudeta tersebut dimotori oleh angkatan bersejata Turki namun kemudian gagal.

Mantan pemain Inter Milan itu dianggap sebagai bagian dari penyelidikan atas kegagalan upaya kudeta tersebut. Sementara itu ayahnya, Sermet Sukur telah lebih dulu ditangkap Jumat 12 Agustus lalu. Perintah penahanan keduanya diterbitkan oleh pengadilan pada Kamis 11 Agustus. pengadilan di Turki juga menerbitkan perintah penyitaan seluruh rekening, kendaraan, dan aset lainnya atas nama Hakan serta Semet Sukur disita.

Hakan Sukur memulai karir sepakbolanya bermain untuk Galatasaray di Istanbul pada 1992 dan 1995. Hakan Sukur dalam karir sepakbolanya dikenal sebagai 'Sang Raja' atau 'Banteng dari Bosporus' di dunia sepakbola Turki. Sukur juga tercatat sebagai salah satu striker terbaik turki dengan 115 caps (51 gol) untuk Timnas Turki dan ia juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di liga nasional 383 gol, dan juga pencetak gol tercepat di piala dunia 2002.  ia mencetak golnya tercepatnya  pada detik ke-11 ketika turki melawan Korea Selatan, Gol itu sekaligus dinobatkan menjadi gol tercepat dalam sepanjang sejarah Piala Dunia. Pada piala dunia 2002 itu Sukur pun sukses membawa Turki ke peringkat ke tiga. 

Salam Olah Raga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun