Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Leicester City, Mengubah “Dongeng” Menjadi Nyata

14 April 2016   23:16 Diperbarui: 15 April 2016   08:09 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kami sudah dipastikan masuk empat besar. Tapi, kompetisi belum selesai. Lima pertandingan terakhir akan jadi ujian terberat bagi kami. Tottenham Hotspur pastinya tidak akan menyerah. Artinya, kami harus tetap fokus,” ucap Ranieri,

Memang kalau bicara falsafah dalam sepakbola yang mengatakan ‘Bola itu Bundar’ apapun bisa terjadi, apa lagi kalau melihat kebelakang apa yang pernah terjadi pada Liga Premier musim 2011/2012 dimana Menchester United tim yang diyakini akan menjadi juara, malah akhirnya tersungkur diakhir kompetisi. 

Kondisinya sama seperti dialami Leicester City saat ini dimana sama-sama menyisakan lima laga terakhir, MU memimpin klasemen dengan keunggulan lima angka atas Manchester City (Man City) saat itu. 

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. MU malah terpeleset mereka hanya mencatat tiga menang, satu imbang dan satu lagi kalah. Sementara Man City menyapu bersih lima laga pamungkasnya. Alhasil saat itu keduanya sama-sama mengoleksi 89 poin dan akhirnya The Citizens keluar sebagai juara karena mereka unggul dalam produktivitas gol. 

Nah....tentu bukan tidak mungkin peristiwa yang sama juga bisa saja terjadi atau dialami oleh The Foxes, Leicester City. Walaupun saat ini mereka memimpin tujuh angka, namun jumlah golnya masih kalah dari Tottenham. Dari data terakhir Spurs mengoleksi 60 gol, dan Leicester 57 gol.

[caption caption="dok pribadi"]

[/caption]dok.pribadi

Leicester City konsisten disaat tim kuat labil

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan kalau tidak terjadi sesuatu yang luar biasa tentu bisa dipastikan Leicester akan dapat meraih gelar juara untuk kali pertama kalinya dalam sejarah sekaligus juga bagi sang pelatih Claudio Ranieri, yang juga untuk pertama kalinya meraih trofi gelar liga domestik dalam hidupnya.  

Melihat kiprah Leicester yang mengejutkan ini, kunci keberhasilannya sesungguhnya bisa dikatakan sangat sederhana. mereka konsisten dalam meraih kemenangan terutama melawan tim-tim di luar klub lima besar. 

Sementara saat melawan tim besar mereka kebanyakan atau cukup hanya dengan bermain seri. Kalaupun mereka meraih kemenangan itu dianggap sebagai “bonus”....he..he

Sementara disisi lain tim-tim besar dimusim ini memang bermain tidak konsisten alias labil, hal itu jelas terlihat seperti apa yang terjadi dengan Arsenal mereka dipaksa harus tunduk melawan tim-tim di luar 5 besar seperti Swansea City, West Bromwich Albion, dan Southampton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun