[caption caption="Ahok dan Rio Haryanto. Sumber foto: www.merdeka.com"][/caption]Ada fenomena yang menarik belakangan ini dimedia warga Kompasiana yang kita cintai ini. Yaitu terkait dengan penulisan artikel yang berbau ‘Ahok’ ternyata banyak menarik minat para Kompasianer untuk ikut membahasnya, walau agak terlambat sepertinya saya juga akan mencoba terlibat dalam fenomena. Hanya saja topik bahasannya mungkin sedikit beda karena ini hanya sekedar untuk jadi bahan perbandingan saja.
Yaitu apa yang dilakukan oleh sekelompok anak muda kreatif yang menamakan dirinya temanahok yang sekarang sedang menjadi sorotan masyarakat, mudah-mudahan apa yang dilakukan mereka itu masih murni berdasarkan keinginan yang luhur dari mereka untuk berbuat sesuatu dalam memberikan dukungan atas apa yang diyakininya kebenaran pada diri idolanya seperti ‘Ahok’ itu.Â
Untuk itu saya akan mencoba membandingkannya dengan apa yang juga dilakukan oleh sahabatrio dalam usaha mereka mendukung Rio tampil di ajang Formula1 2016 ini. yang ternyata sukses mereka lakukan.
Memang harus diakui menjamurnya kelompok relawan pendukung ini, baik itu ‘Sahabat Rio’ ataupun ‘Teman Ahok’ tentu semua ini bisa dinilai merupakan sesuatu hal yang positif. munculnya partisipasi sukarela dari masyarakat (anak muda) ini jelas menandai bangkitnya kepedulian anak muda di negri ini terhadap apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Sesungguhnya dukungan seperti ini bukanlah barang baru kususnya dikalangan pendukung Pilpres. Hal ini juga pernah terjadi beberapa waktu yang lalu. Pada tahun 2004, fenomena dukungan seperti ini juga pernah terjadi pada Susilo Bambang Yudhoyono kala tampil sebagai capres dan terakhir pada pemilu 2014 yang lalu hal yang sama juga terjadi pada Joko Widodo saat tampil sebagai Gubernur DKI Jakarta dan kemudian dilanjutkan sampai menjadi presiden RI ke 7.Â
Dengan demikian bisa dikatakan hampir disetiap pemilu ada yang namanya gerakan dari Sejumlah warga dengan membentuk kelompok pendukung orang yang diidolakannya dan sekligus mendeklarasikan dirinya sebagai relawan.
Tapi diantara sekian banyak yang bisa dianggap fenomenal dan sempat menjadi topik pembicaraan masyarakat adalah apa yang dilakukan oleh ‘Sahabat Rio’, begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh ‘Teman Ahok’ dalam memberikan dukungan kepada idolanya masing-masing. Untuk itu mari kita lihat satu persatu kemunculan dan misi yang mereka usung.
[caption caption="situs kitabisa.com. sumber foto: sport.detik.com"]
Dari berbagai sumber kita ketahui, Dukungan 'Sahabat Rio' ini berawal pada saat Rio membutuhkan dana yang memang jumlahnya tidak sedikit untuk bisa tampil di ajang balap Formula 1 musim 2016 ini. untuk bisa menduduki satu kursi di tim F1 Manor Racing, Rio membutuhkan dana yang lumayan besar sekitar Rp 222,5 miliar. Sementara sponsor yang ada hanya Pertamina yang bersedia memberi bantuan dukungan 5 juta euro (sekitar Rp 74 miliar), sisanya Rio harus mencari sendiri.
Melihat kondisi seperti itu, ‘Sahabat Rio’ yang merupakan awalnya komunitas barisan pendukung Rio atau ‘Fans Rio’ di balap mobil ini. Berinisiatif untuk menggalang dana guna membantu Rio untuk bisa tampil di ajang formula1 itu.Â
Adalah Catur Sunaryo yang pertama kali mencetuskan ide pengalangan dana tersebut dan memuatnya dalam sebuah situs, yakni kitabisa.com/indonesiaf1. upaya itu dilakukan untuk ikut membantu mengumpulkan dana bagi Rio serta untuk 'mengangkat Indonesia di tingkat internasional'. "Dukungan besar yang kami coba berikan ini untuk ikut membuat sejarah (menjadikan Rio pembalap pertama Indonesia di F1," kata Catur
Adapun yang mendorong Catur dan Sahabat Rio lainya adalah selain prestasinya Rio sebagai salah satu pembalap terbaik Indonesia saat ini, juga terkait kepribadian Rio ini yang patut dijadikan model oleh anak muda lain. 'Selalu mengumandangkan Indonesia Raya' "Dia taat pada agama, sering menyantuni panti asuhan," kata Catur
Apa yang dilakukan 'sahabat Rio' itu, berada diluar perkiraan Rio, bahkan Rio pun tidak menyangka kalau akhirnya bentuk dukungan yang dilakukan sampai seperti itu "Saya sebenarnya tidak menyangka. Kemarin itu juga soal menggalang dana dari Sahabat Rio juga inisiatif mereka, jadi saya amat tersentuh juga, ya, melihat dukungan mereka," ujar Rio
Komunitas ‘Sahabat Rio’ itu meluncurkan sebuah program crowdfunding alias pengumpulan dana massal secara sukarela melalui situs kitabisa.com itu. dan kemudian mereka juga sempat mendatangi dua kementrian yaitu Kemenpora dan BUMN.Â
Semua itu dilakukan dalam upaya merealisasikan bantuan dana kepada Rio menuju ajang balap Formula 1 (F1) itu. "Cukup kaget juga ya, karena mereka benar-benar antusias membantu saya dengan memberikan pesan kepada Menpora dan Menteri BUMN," tutur Rio dan menambahkan "Sebelumnya, saya juga sudah berusaha keras menemui langsung Presiden, Menpora, dan Menteri BUMN. Sementara mereka (Sahabat Rio) membuat program crowd funding yang juga pernah dilakukan beberapa pebalap luar negeri,"
Penggalangan dana itu sendiri mulai dilakukan sejak 24 Oktober 2015 lalu dan sesuai rencana awal penggalangan dana itu akan berakhir pada 31 Oktober 2015 namun sempat diperpanjang. Dalam pengalangan dana tersebut ada sembilan paket donasi yang bisa pilih. Mulai dari paket Rp50 ribu sampai Rp2,5 juta. Masing-masih paket akan mendapatkan hadia souvenir menarik mulai dari stiker hingga jaket eksklusif Rio Haryanto.
Akhirnya pada saat penutupan pengalangan dana tersebut ‘Sahabat Rio’ berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 273.749.121 ( Dua Ratu Tujuh Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Serats Dua Puluh satu Rupiah ) melebihi dari yang ditargetkan sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 250.000.000.000 ( Dua Ratus Lima Puluh Juta Saja ) menangapi hal itu Rio Melalui akun Facebooknya mengunggah sejumlah foto dengan komentar, "Bukti dukungan nyata dari masyarakat dalam perjuangan Rio Haryanto menuju Kejuaraan Dunia Formula 1." dan menambahkan "Saya mencintai balapan karena saya senang mewakili Indonesia di kancah internasional."
[caption caption="temanahok.com/"]
[/caption]TEMAN AHOK, Â dukungan kepada Ahok untuk jadi DKI 1 Pilkada 2017
Bedasarkan dari hasil konsultasi saya dengan m’bah google , asal muasal pendirian ‘Teman Ahok’ itu ternyata berasal dari hasil diskusi beberapa junior relawan ‘Jakarta Baru’ pendukung dari pasangan Joko Widodo dan Ahok saat maju di pilkada DKI Jakarta 2012 lalu dengan Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, ide itu muncul th 2015 lalu ketika Ahok sedang berseteru dengan DPRD DKI Jakarta terkait APBD siluman. Hasan Nasbi pun menyetujui ide para junior-juniornya itu. "Mendengar (ide bikin Teman Ahok) itu saya sih tidak masalah, asal mereka mau serius. Sebab itu tidak main-main," ungkap Nasbi (18/3/2016).
Kemudian Hasan Nasbi mengumpulkan rekan-rekannya relawan 'Jakarta Baru'. Mereka sepakat menyuntik pendanaan bagi ‘Teman Ahok’ dan berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp500 juta. Uang tersebut digunakan sebagai modal awal buat ‘Teman Ahok’ hanya untuk membantu para juniornya itu.
Dikatakan juga bahwa uang Rp500 juta itu, bukan pinjaman. Namun, ada syarat buat ‘Teman Ahok’ mereka tidak boleh lagi menerima sumbangan dari siapapun. "Karena nanti mereka keenakan dapat duit, bukannya nyari KTP malah nyari duit," tutur Hasan Nasbi.
Hal itu dibenarkan oleh salah seorang pendiri ‘Teman Ahok’, yaitu Aditya Yogi Prabowo, Uang dari Hasan Nasbi dan kawan-kawan itu digunakan untuk mengembangkan 'Teman Ahok'. "Startup awal memang benar ada pinjaman, karena itu kan ada senior kita di Jakarta Baru. Kita minjam dan mulai mengembalikan uangnya dengan proses merchandise," tegas Aditya.
Sampai saat ini 'Teman Ahok' masih bergerilya mengumpulkan KTP dukungan buat Ahok. Apa lagi Ahok sudah memastikan maju kembali di pilkada melalui jalur perseorangan dengan menggandeng Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono yang akan tampil sebagai bakal calon wakil gubernur.
Terkait dengan ramainya pergunjingan perihal Sewa tempat untuk membuka booth (stan) di mal dari mana dananya. Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menceritakan perjuangan awal mereka hingga akhirnya bisa membuka stan di mal itu. "Proses untuk dapetin booth di mal itu panjang. Kami lempar proposal sana-sini supaya diizinkan buka booth, cuma satu mal yang terima, yaitu Emporium Mall. Itu juga karena mereka ingat Pak Ahok kalau nonton film di sana," ujar Amalia (18/3/2016).Â
Amalia juga menjelaskan bahwa stan mereka yang di Emporium Mall itu terbilang paling sukses, pernah dikunjungi sampai 1.000 orang hanya untuk mengisi formulir. Sampai-sampai pihak mal turun tangan membantu mengamankan antrean. Dan dari cerita sukses itulah akhirnya yang tersebar ke pengelola-pengelola mal lainnya. Semakin lama, semakin banyak mal yang menawarkan diri kepada mereka untuk membuka stan di mal mereka.Â
Namun, Amalia juga tidak membantah kalau mereka tetap masih harus membayar sewa sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk penyewaan satu bulannya. Harga tersebut dikatakan juga sudah merupakan harga diskon karena gerakan mereka sendiri merupakan gerakan sosial.Â
"Satu-satunya sewa tempat yang dibantu itu di Pluit Village. Itu disewakan Pak Wiliam, simpatisan, dan kenapa kami terima karena selama ini setiap membantu kami, dia transparan dan dia bisa dipercaya," ujar Amalia, apa lagi penjualan marchandise saat ini sedang lagi bagus-bagusnya berkat dampak dari keyakinan Ahok untuk maju dari jalur perseorangan itu yang akhirnya juga berimbas 'Teman Ahok' jadi mampu memperbanyak stan mereka di mal-mal lainnya. Â
Saat ini sedang dilakukan proses verifikasi ulang dukungan KTP pasca dipilihnya Heru Budi Hartono Kepala Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai pasangan calon Wagub Ahok. verifikasi ulang ini terlihat berjalan lancar dan bahkan dikatakan jumlah yang kini terkumpul sudah melebihi target. "Dulu 113ribu (KTP) itu tiga bulan, sekarang cuma seminggu. 113ribu itu per hari kemarin (18/3)," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, Sabtu (19/3/2016).
Ditargetkan akhir Mei sudah ada satu juta KTP. "Kalau bisa sesuai target kita akhir Mei bagus, tapi kalau misalnya lebih enggak apa-apa, maksimal akhir Juni lah," untuk bulan Maret ini Teman Ahok menargetkan sebanyak 225ribu KTP. Sesuai data hari ini ( (24/3) sudah tercapai 245.613.Â
Dan dikatakan juga bahwa setelah akhir proses pengumpulan data KTP ini, ‘Teman Ahok’ berjanji akan membuka seluas-luasnya catatan keuangan mereka dan mereka juga siap diaudit oleh masyarakat. "Kami akan publikasikan karena ini juga perintah dari Pak Ahok," ujar Amalia. jadi jangan lupa Akhirn Mei nanti Habiburokhman.Terjun.dari.Monas.jika.Teman.Ahok.Capai.1.Juta.KTP....he..he....untuk itu mari kita tunggu saja pembuktiannya.
Akhirnya tentu dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok anak muda ‘Sahabat Rio’ dan “Teman Ahok’ ini bisa dikatakan sama-sama sukses dengan apa misi yang diusungnya dan tentu semua itu dapat tercapai berkat tingkat profesionalitas kerja mereka dalam mengusung misi yang diembannya…..selamat menikmati.
Borneo 25 Maret 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H