Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Peluang Rio di Antara Dua Rookie Lainnya Jelang Australia GP 2016

9 Maret 2016   10:38 Diperbarui: 9 Maret 2016   15:44 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: bola.liputan6.com"][/caption]Balapan paling bergengsi Grand Prix Formula 1 akan segera dimulai dari Moulburne Australia. Musim 2016 ini akan menjadi musim yang tak biasa bagi ajang balap Formula 1. Karena balapan kali ini menjadi musim yang terpanjang dalam sejarah F1 sejak awal dimulainya tahun 1950 lalu. Akan berlangsung selama 21 seri dan diikuti oleh 22 pebalap dari 11 tim peserta yang akan beradu cepat pada seri pembuka di Sirkuit Albert Park. Moulburne Australia tanggal 20 Maret mendatang.

Di GP Australia ini pulalah pembalap Indonesia Rio Haryanto juga akan memulai debutnya di balapan F1 ini, sekaligus juga baru kali inilah ada pembalap Indonesia yang berhasil tampil diajang balap yang sudah berlangsung sejak 65 tahun lalu itu. Entah generasi kapan lagi Indonesia akan bisa terwakili di ajang balap yang paling bergengsi ini.

Karena seperti diketahui untuk dapat tampil di ajang yang prestisius ini, memang sulitnya sekali, peluang untuk pembalap baru di setiap musimnya hanya ada 1 s/d 3 pembalap pendatang baru saja. Selain perestasi dan dana, tawaran dari tim peserta pun sangatlah menentukan bagi seorang pendatang baru bisa tampil di ajang ini. Semoga saja ke depan, dengan tampilnya Rio di ajang ini bisa mendorong pembalap muda lainya untuk dapat menyusul apa yang sudah dicapai Rio saat ini, Hebatnya lagi pada musim ini Rio bukan saja mewakili Indonesia, bahkan sekaligus juga menjadi wakil Asia karena memang Rio lah menjadi satu-satu nya pembalap Asia yang ikut di musim balap 2016 ini.

Setelah menjalani tes pra-musim di Barcelona Spanyol minggu lalu, Rio tercatat berada di posisi terakhir dari 23 pebalap. Rio memiliki catatan waktu terbaik 1 menit 25,899 detik. Itu berarti terpaut 3,314 detik dari Kimi Raikkonen 1 menit 23.477 detik (Ferrari) yang menjadi pebalap tercepat di sepanjang tes yang berlangsung dalam dua tahap itu.

Sementara Pascal Wehrlein, rekan satu timnya dari Manor Racing memiliki catatan waktu yang lebih baik dan berada di posisi ke-19 dengan catatan waktu 1 menit 24,913 detik. Hasil itu didapat setelah menjalani 252 lap, sementara Rio hanya menjalani 232 lap saja sepanjang tes pra-musim itu.

Secara keseluruhan memang Rio masih berada di bawah Wehrlein. Namun direktur Manor, Dave Ryan tetap menganggap bahwa Rio masih berpeluang untuk meraih hasil impresif saat menjalani debutnya nanti di Sirkuit Melbourne, Australia, 20 Maret mendatang. "Rio jelas punya talenta. Masalahnya dia belum memiliki waktu yang banyak menggunakan mobil F1 sebelumnya. Melihat banyaknya larangan dalam tes, sulit untuk menyiapkan pembalap tampil di F1," ujar Ryan seperti dilansir Crash.net.

Dibanding Wehrlein, memang harus diakui bahwa Rio kalah pengalaman di ajang F1 ini. Meski keduanya sama-sama berstatus sebagai pebalap rookie, namun Wehrlein sudah menjadi pembalap tes sekaligus pembalap cadangan Mercedes sejak tahun 2014 dengan pengalamannya tes F1 bersama Mercedes dan Force India sejak dua tahun lalu. Dengan demikian, jelas waktu tes adaptasi Rio dengan mobil F1 nya tidaklah cukup atau masih kurang bagi Rio.

[caption caption="Sumber: www.otomania.com"]

[/caption]

Melihat fakta hasil tes itu, tentu hal ini membuat Rio harus bekerja keras untuk segera dapat beradaptasi dengan mobilnya, termasuk juga dalam menghadapi tekanan dari timnya. Hal itu diakui Rio dan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya ketika pertama kali bergabung dalam tim yang bertarung di Formula One (F1) ini.

Salah satu hal utama yang menjadi penting bagi Rio adalah komunikasi, karena komunikasi merupakan hal yang harus benar-benar dapat dilakukannya dengan baik. Karena di F1 ini ada banyak hal baru yang akan ditemui Rio mulai dari banyakanya orang yang terlibat untuk mengurusi satu mobi.l “(F1) ini adalah tantangan baru. Biasanya, di GP2 saya hanya bekerja dengan dua atau tiga teknisi, tapi di F1 harus bekerja dengan 30 teknisi untuk satu mobil,” kata Rio dalam wawancaranya dengan Fox Sports, Selasa (8/3/2016). Dan begitu juga dengan tim penanganan di Pit stop, selama ini GP2 Rio hanya ditangani oleh 6 orang, sementara untuk GP Formula1 ini nantinya Rio akan ditangani 15 crew Pit Stop. “Jadi, saya harus benar-benar bisa berkomunikasi dengan semua orang. Dan ya, harus bisa menghapal semua anggota teknisinya,” dan menambahkan “Saya pikir semua ini hanya perlu waktu. Tapi saya sudah semakin percaya diri dan terbiasa dengan orang-orangnya. Begitu juga dengan kerjasama di dalam tim,”

Persoalan lain yang juga mungkin akan menggangu Rio adalah, di mana Rio masih dihadapkan dengan permasalahan kekurangan dana yang segera harus dilunasinya pada Manor Racing Ltd. Sebesar EUR 7 juta (sekitar Rp 101,5 miliar) yang batas waktu pembayarannya adalah Mei nanti. Jika itu tidak terbayarkan, bisa saja nasib Rio akan sama seperti Roberto Merhi di musim balap tahun lalu, di mana pada beberapa seri terakhir Roberto Merhi didepak oleh Tim Manor, digantikan Alexander Rossi.

Apalagi seperti kita ketahui Tim Manor juga sudah resmi merekrut Jordan King  sebagai pebalap pengembang tim Formula 1 nya untuk musim 2016. Kepastian itu diumumkan pihak Manor melalui akun Twitternya, Selasa (1/3/2016). Ditambah lagi Jordan King adalah juga putra co-owner Manor sendiri, Justin King. Bisa jadi kalau manajemen Rio tidak dapat melunasi kekurangan tersebut, bukan tidak mungkin di pertengahan musim Rio pun Akan digantikan oleh Jordan King ini.

Beruntung, belakangan ada kabar positif terkait sponsor ini. Dikatakan Kementrian Pariwisata dan Garuda sedang mempelajari proposal Rio tersebut dan bahkan juga diberitakan ada Satu perusahaan Jepang yang juga tertarik untuk menjadi sponsor Rio. Perusahaan itu punya bisnis di Indonesia dan Asia.”Rio ini didukung perusahaan commercial consultant asal Jepang, Hakuten. Nah, Hakuten kini sedang menjalin komunikasi dengan korporasi asal Jepang yang ingin menjadi sponsor untuk Rio,” ungkap sumber Jawa Pos. Semoga saja semuanya dapat terrealisasi sehingga Rio dapat bertarung di sepanjang musim 2016 ini.  

Dengan demikian tentu sudah tidak ada alasan lagi bagi Rio untuk melakukan kesalahan pada balapan resminya nanti. Seperti yang dialaminya waktu tes pertama di Sirkuit Katalunya Rabu dan Kamis, 24-25 Februari 2016 lalu. Yang mana akhirnya membuat tim teknis Manor Racing terpaksa menciptakan sasis baru untuk Rio. Tidak tanggung-tanggung seperti yang diberitakan biaya pembuatan satu sasis MRT05 itu hampir mencapai Rp 100 miliar. "Untuk membuat sasis baru itu menghabiskan dana sebesar 6 juta euro (Rp 86 miliar)," ucap Piers manajer tim Rio dan menambahkan biaya sebesar itu kepada tanggungan Manor Racing. "Itu menjadi pekerjaan tim, Rio tidak perlu mengeluarkan uang lagi," katanya.

[caption caption="Tiga pembalap Rookie F1 2016 . Sumber foto : sport.detik.com"]

[/caption]

Kembali ke judul tulisan di atas: Peluang Rio di Antara Kedua Rookie Lainnya pada F1 2016. Di mana seperti diketahui, memang Rio Haryanto menjadi pembalap rookie untuk musim balap formula1 2016 ini bersama dua driver lainnya, yaitu Pascal Werlheim rekan satu timnya dari Manor yang berasal dari Jerman dan Jolyon Palmer pembalap asal Inggris yang direkrut oleh Renault. Berikut profil kedua pesaing Rio tersebut.

Jolyon Palmer (Inggris) di tahun 2015 pernah menjadi test driver dari tim Lotus F1. Pada tahun 2014 Palmer berhasil meraih prestasi tertingginya di GP2 dengan menempati posisi teratas klasemen di akhir musim berkat 12 podium yang empat di antaranya berupa kemenangan. Di tahun yang sama Palmer juga mencicipi pengalaman pertama melajukan mobil F1 dengan menjadi test driver Force India, dalam tes akhir musim di Yas Marina pada 25 November 2014.

Palmer kian lekat dengan lintasan F1 setelah menjadi test driver Lotus sepanjang 2015. Pada periode ini Palmer juga beberapa kali tampil dalam sesi free practice walaupun belum pernah tampil sebagai pembalap utama. Untuk musim 2016 ini Palmer  menggantikan posisi Romain Grosjean.

Pascal Wehrlein (Jerman) tahun 2015 tampil sebagai reserve driver Mercedes dan Force India F1. Pascal Wehrlein punya sejarah panjang dengan Mercedes, merintis karier lewat karting, Wehrlein juga sempat menjajal Formula 3 Euro Series tahun 2012 dengan prestasi akhir musim menjadi runner-up.

Tapi nama Wehrlein benar-benar mencuri perhatian di ajang Deutsche Tourenwagen Masters (DTM). Wehrlein menjalani debutnya di DTM pada tahun 2013 di usia 18 tahun. Prestasi tertingginya di DTM adalah meraih titel musim 2015, menjadi kampiun DTM termuda. Ia melakukannya dengan berhasil mengungguli nama-nama mantan driver F1 macam Paul di Resta dan Timo Glock.

Melihat profil dari kedua pembalap di atas, tentu bukan pekerjaan mudah bagi Rio untuk dapat bersaing dengan mereka. Rio kalah cepat baik itu dari Pascal Werhlein rekan satu timnya di Manor. Begitu juga dengan Jolyon Palmer pembalap Renoult asal ingris itu, apalagi ditambah keduanya sudah berpengalaman mengendarai mobil Formula1.

[caption caption="Sumber: msports.net"]

[/caption]

Menyikapi fakta itu Rio, mengatakan akan tampil semaksimal mungkin bagi debutnya bersama tim Manor Racing ini. Apalagi Tim Manor juga sudah mengusung target besar, yakni berada di papan tengah klasemen. "Kami bertujuan untuk menyelesaikan tempat di papan tengah. Tapi saat ini kami tengah fokus untuk menyelesaikan pekerjaan dan melihat bagaimana hal itu bekerja pada balapan perdana nanti," ungkap Rio seperti dikutip F1, Sabtu (5/3/2016). 

Pengalaman tiga musim berkompetisis di GP 2, dengan defensive driving style, serta kesabaran tentu bisa menjadi modal utama Rio, bahkan untuk ini Tim Manor pun sengaja menyiapkan David Coulthard sebagai mentornya. Mungkin yang wajib dilakukan Rio pada musim balap kali ini adalah hanya satu, dan ga usah muluk-muluk. Cukup dengan mengalahkan team mate-nya saja di Manor.

Kalau mau jujur, memang performance tim Manor F1 ini tidak bisa dibandingkan dengan tim papan atas. Jadi kalau kita membandingkan Rio dan team mate-nya Pascal Wehrlein, tentu itu kita membandingkan dengan kondisi yang sama, kondisi yang lebih fair. Kalau saja nantinya Rio mempunyai performance yang lebih baik dari team mate-nya itu, tentu bukan tidak mungkin tim papan tengah atau papan atas akan melirik potensi yang ada pada diri Rio Haryanto. 

"Sejak saya kecil, F1 adalah tujuan utama saya dan sekarang saya di sini. Jadi, ini mimpi yang jadi kenyataan. Saya akan terbiasa menjalaninya dari hari ke hari," ujar Rio Hariyanto.

"Target saya tahun ini menjadi pembalap papan tengah, dan saya pikir semuanya akan membaik dari hari ke hari, kami masih bisa melakukannya dengan lebih baik."

Ok...lah kalau begitu selamat berjuang Rio semoga kesuksesan selalu menyertai perjuanganmu untuk Merah Putih, Sementara itu F1 musim ini sepertinya persaingan akan tetap terjadi antara dua tim besar, Mercedes dan Ferrari. Hal itu terlihat dari catatan waktu tes pra-musim di Barcelona minggu lalu, Ferrari unggul di depan dengan pembalap Kimi Raikkonen disusul Sebastian Vettel dan berikutnya baru pembalap Mercedes Nico Rosberg. Sementara Lewis Hamilton juara dunia 2015 berada di posisi 9 dengan 1 menit 23,622 detik. Go....go GP Formula1 2016 Moulburne Australia!

Selamat menikmati.

Borneo 9 Maret 2016

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun