Apalagi seperti kita ketahui Tim Manor juga sudah resmi merekrut Jordan King sebagai pebalap pengembang tim Formula 1 nya untuk musim 2016. Kepastian itu diumumkan pihak Manor melalui akun Twitternya, Selasa (1/3/2016). Ditambah lagi Jordan King adalah juga putra co-owner Manor sendiri, Justin King. Bisa jadi kalau manajemen Rio tidak dapat melunasi kekurangan tersebut, bukan tidak mungkin di pertengahan musim Rio pun Akan digantikan oleh Jordan King ini.
Beruntung, belakangan ada kabar positif terkait sponsor ini. Dikatakan Kementrian Pariwisata dan Garuda sedang mempelajari proposal Rio tersebut dan bahkan juga diberitakan ada Satu perusahaan Jepang yang juga tertarik untuk menjadi sponsor Rio. Perusahaan itu punya bisnis di Indonesia dan Asia.”Rio ini didukung perusahaan commercial consultant asal Jepang, Hakuten. Nah, Hakuten kini sedang menjalin komunikasi dengan korporasi asal Jepang yang ingin menjadi sponsor untuk Rio,” ungkap sumber Jawa Pos. Semoga saja semuanya dapat terrealisasi sehingga Rio dapat bertarung di sepanjang musim 2016 ini.
Dengan demikian tentu sudah tidak ada alasan lagi bagi Rio untuk melakukan kesalahan pada balapan resminya nanti. Seperti yang dialaminya waktu tes pertama di Sirkuit Katalunya Rabu dan Kamis, 24-25 Februari 2016 lalu. Yang mana akhirnya membuat tim teknis Manor Racing terpaksa menciptakan sasis baru untuk Rio. Tidak tanggung-tanggung seperti yang diberitakan biaya pembuatan satu sasis MRT05 itu hampir mencapai Rp 100 miliar. "Untuk membuat sasis baru itu menghabiskan dana sebesar 6 juta euro (Rp 86 miliar)," ucap Piers manajer tim Rio dan menambahkan biaya sebesar itu kepada tanggungan Manor Racing. "Itu menjadi pekerjaan tim, Rio tidak perlu mengeluarkan uang lagi," katanya.
[caption caption="Tiga pembalap Rookie F1 2016 . Sumber foto : sport.detik.com"]
Kembali ke judul tulisan di atas: Peluang Rio di Antara Kedua Rookie Lainnya pada F1 2016. Di mana seperti diketahui, memang Rio Haryanto menjadi pembalap rookie untuk musim balap formula1 2016 ini bersama dua driver lainnya, yaitu Pascal Werlheim rekan satu timnya dari Manor yang berasal dari Jerman dan Jolyon Palmer pembalap asal Inggris yang direkrut oleh Renault. Berikut profil kedua pesaing Rio tersebut.
Jolyon Palmer (Inggris) di tahun 2015 pernah menjadi test driver dari tim Lotus F1. Pada tahun 2014 Palmer berhasil meraih prestasi tertingginya di GP2 dengan menempati posisi teratas klasemen di akhir musim berkat 12 podium yang empat di antaranya berupa kemenangan. Di tahun yang sama Palmer juga mencicipi pengalaman pertama melajukan mobil F1 dengan menjadi test driver Force India, dalam tes akhir musim di Yas Marina pada 25 November 2014.
Palmer kian lekat dengan lintasan F1 setelah menjadi test driver Lotus sepanjang 2015. Pada periode ini Palmer juga beberapa kali tampil dalam sesi free practice walaupun belum pernah tampil sebagai pembalap utama. Untuk musim 2016 ini Palmer menggantikan posisi Romain Grosjean.
Pascal Wehrlein (Jerman) tahun 2015 tampil sebagai reserve driver Mercedes dan Force India F1. Pascal Wehrlein punya sejarah panjang dengan Mercedes, merintis karier lewat karting, Wehrlein juga sempat menjajal Formula 3 Euro Series tahun 2012 dengan prestasi akhir musim menjadi runner-up.
Tapi nama Wehrlein benar-benar mencuri perhatian di ajang Deutsche Tourenwagen Masters (DTM). Wehrlein menjalani debutnya di DTM pada tahun 2013 di usia 18 tahun. Prestasi tertingginya di DTM adalah meraih titel musim 2015, menjadi kampiun DTM termuda. Ia melakukannya dengan berhasil mengungguli nama-nama mantan driver F1 macam Paul di Resta dan Timo Glock.
Melihat profil dari kedua pembalap di atas, tentu bukan pekerjaan mudah bagi Rio untuk dapat bersaing dengan mereka. Rio kalah cepat baik itu dari Pascal Werhlein rekan satu timnya di Manor. Begitu juga dengan Jolyon Palmer pembalap Renoult asal ingris itu, apalagi ditambah keduanya sudah berpengalaman mengendarai mobil Formula1.
[caption caption="Sumber: msports.net"]