Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wibawa APPI di Uji, Klub Ancam Pemainya yang Ikut Mogok!

20 Januari 2016   11:11 Diperbarui: 20 Januari 2016   11:54 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.monitorday.com

Serangan balik  terhadap apa yang sudah menjadi keputuskandari APPI akhirnya terjadi juga hal itu terkait dengan deklarasi yang dikeluarkanya baru-baru ini, dimana dalam deklarasi itu intinya adalah meminta agar kompetisi segera dilaksanakan dan juga meminta kepada seluruh pemain yang tergabung dalam keanggotaanya untuk tidak ikut membela tim atau klubnya kalau saja pertandingan yang akan dikuti itu masih berstatus turnamen bukannya dalam bentuk kompetisi.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden APPI Bambanag Pamungkas, yang sekaligus berharap agar para pemilik klub dapat merespon dengan positif boikot turnamen yang dideklarasikannya itu apabila masih saja tidak ada kepastian kapan pelaksanaan liga profesional.

Semua Ini dikatakan merupakan bentuk penekanan nyata dari pemain dan klub terhadap federasi sepak bola dan pemerintah agar kompetisi bisa segera kembali berjalan normal. "Keputusan boikot ini merupakan aspirasi dari bawah, Divisi Utama, Liga Nusatantara, U-21 dan usia dini yang sama sekali tidak memiliki wadah. Ini demi kepentingan yang lebih besar lagi,"                                                 

Seruan boikot turnamen itu merupakan salah satu dari enam poin isi dari deklarasi yang sebelumnya disampaikan APPI tersebut. Dimana APPI meminta agar seluruh pemain menolak bergabung untuk ikut pada turnamen yang dianggap banyak merugikan pemain. langkah pemboikotan ini akan dimulai oleh pemain bintang/ternama, dan kemudian berharap untuk bisa diikuti oleh seluruh pemain sehingga kompetisi resmi segera dapat kembali bergulir.

Deklarasi menolak turnamen yang dibacakan oleh APPI beberapa hari lalu ternyata menimbulkan polemik dan penolakan dari berbagai pihak pelaku sepakbola. mulai dari pemain pelatih sampai ke menejer klub. Seperti yang kemaren diberitakan dimana Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar mengancam akan melakukan tindakan tegas terhadap pemain Persib Bandung yang mengikuti anjuran APPI tersebut. dengan memutuskan kontraknya secara sepihak alias pemecatan jika ikut-ikutan mogok bermain. "Saya sudah mengingatkan kepada pemain agar tidak berbicara apapun kalau tidak mengerti," ujar Umuh Muhtar usai Rapat Klub Liga Super Indonesia di Hotel Park Lane, Jakarta, Sabtu (16/1/2016). "Tugas pemain adalah main di lapangan," ujarnya

sumber foto : bidhuan.com

Menurut Umuh tuntutan dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang menyerukan kepada para pemain untuk mogok bertanding, itu tidak tepat sasaran. Karena tugas dari pemain adalah bermain secara profesional dan menerima bayaran dari hasil pekerjaannya tersebut. "Kenapa harus diributkan yang begitu-begituan,"  dan menambahkan "Kecuali kalau dia main belum ibayar sama klubnya, boleh lah didemo, diributkan," ujar Umuh Muhtar

Sementara itu Direktur Teknik Semen Padang FC Asdian, juga menjelaskan akan melarang pemainnya untuk mendukung kampanye yang dilakukan Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) tersebut selagi sang pemain masih terikat kontrak bersama Seman Padang. "Jika mereka ingin mengikuti langkah APPI silahkan saja, asalkan pemain itu sudah putus kontrak dengan kami," kata Asdian kepada awak media di Jakarta, Sabtu (16/01/2016). Dan menambahkan "Tetapi kalau mereka masih terikat kontrak dengan kami dan melakukan aksi itu, kami selaku manajemen akan memberikan sanksi agar pemain itu bisa mengembalikan seluruh hak yang sudah kami berikan," lanjutnya.

Menurutnya jika pemain Semen Padang mengikuti langkah APPI, hal itu sama saja dengan mencederai kontrak yang telah di tandatanganinya bersama Semen Padang.  Tapi hal itu semua akan diserahkan pada pemain untuk mengikuti APPI atau menghormati kontraknya di Semen Padang "Keputusan akhir kami serahkan kepada pemain untuk mengikuti langkah APPI atau menghormati kontraknya bersama kami," ucapnya

Begitu juga dengan manajemen Sriwijaya FC. Walaupun mereka dapat memahami dan mendukung gerakan moral tersebut, namun manajemen Sriwijaya FC berharap keputusan tersebut dapat ditinjau ulang. "Kami mendukung gerakan APPI agar pihak terkait seperti PSSI, operator PT Liga Indonesia dan Kemenpora segera menggelar kompetisi lagi, namun sikap menolak turnamen sepertinya kurang tepat," ujar manajer SFC, Nasrun Umar 

Nasrun Umar juga menilai gerakan menolak turnamen yang disampaikan APPI itu bukanlah solusi  terbaik saat ini. "Pemain tetap harus bermain, namun perjuangan menuntut pihak yang berkompeten segera menyelesaikan seluruh permasalahan sepak bola dan memutar kompetisi seperti biasa, harus tetap dijalankan," ungkapnya.

Dan juga masih menurut Nasrun sampai saat ini, toh tidak ada jaminan bahwa kompetisi akan segera bergulir, jangan meogok ini sampai menambah masalah baru nantinya. "Pemain juga harus cerdas, keluarga mereka juga mesti tetap dinafkahi. Jika sampai mogok main, tapi situasi konflik belum juga berakhir, tentu itu situasi yang sangat tidak diinginkan," tambahnya.

sumber foto : bidhuan.com

Diakuinya, manajemen Sriwijaya FC tetap berkomitmen untuk memajukan sepak bola nasional, termasuk juga dalam pemenuhan hak-hak dari pemain. "SFC sangat ingin agar kompetisi bergulir lagi karena pada kondisi seperti ini kami sulit memaksimalkan pemasukan dari sponsor. Namun, mogok main bukan pilihan tepat," pungkas Nasrun.

Sementara itu skuat Sriwijaya FC dikabarkan kini sedang mempersiapkan diri guna menghadapi turnamen Piala Gubernur Kaltim yang akan dimulai pada 6 Februari mendatang. pihaknya sudah menggelar proses penandatangan kontrak antara manajemen PT SOM selaku pengelola SFC dengan seluruh pemain yang berjumlah 25 pemain. Para pemain itu dipersiapkan untuk perhelatan turnamen Piala Gubernur Kaltim dan dikontrak selama 3 bulan, dengan catatan apabila kompetisi sepakbola kembali bergulir maka akan langsung diadakan negosiasi ulang

Sementara itu PSM Makassar juga angkat bicara mengenai rencana boikot turnamen APPI tersebut, menurut Direktur klub PSM, Sumirlan, terkait mogok itu ia tak sependapat dengan sikap APPI tersebut. "Saya rasa terlalu berlebihan kalau APPI mau memboikot turnamen. adanya turnamen sebagai pengisi kompetisi sepakbola kita yang lagi vakum," kata Sumirlan. Dan menurutnya toh saat ini klub ISL dan PT Liga Indonesia sedang menyusun rencana untuk menggulirkan Indonesia Super Competition (ISC).”Saya optimistis ISC bakal bergulir, meski saat ini APPI gencar memboikot turnamen," tegasnya.

Justru yang menarik nantinya adalah Persija Jakarta, seperti yang juga diberitakan Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus sudah mengonfirmasikan bahwa timnya bakal ikut dalam turnamen Piala Gubernur Kaltim, "Rencananya akhir bulan kita kumpulkan tim. Bepe (Bambang Pamungkas) tetap dipakai. Ismed Sofyan juga pasti," tutur Ferry kepada wartawan. Sementara itu diketahui ada juga beberapa pemainnya yang sudah menyatakan akan mendukung deklarasi APPI tersebut, seperti penjaga gawang Andritany Ardhiyasa serta gelandang Ramdani Lestaluhu yang sudah menyatakan akan mogok bermain dalam turnamen. Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan oleh Presiden Persija tersebut "Andritany dan Ramdani pasti dipanggil (latihan), kalau dia mau. Keputusan mogok itu tidak relevan, karena kita tidak menginduk pada asosiasi, dan kita mengontrak kepada per pemain. Itu tidak bisa mewakili seluruh pemain,"

Memang kalau kita melihat dari berbagai sisi, aksi boikot turnamen yang dideklarasikan oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) itu bisa saja diibaratkan dengan pedang yang bermata dua. Di satu sisi, APPI mendesak pihak operator yang akan menjalankan turnamen untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah agar sesegera mungkin bisa menggulirkan liga. Tapi disisi lainnya pemain juga perlu mendapatkan pekerjaan, apa lagi bagi pemain yang masih baru meniti karir di liga professional tentu kehidupannyua belumlah mapan dan tentunya mereka butuh penghasilan selagi liga resmi belum bergulir. Berbeda dengan  pemain-pemain Bintang sekaliber Bepe cs, yang tentunya sudah cukup terpenuhi kebutuhannya. Tapi bagi pemain yang baru tadi dan lainya tentu jelas belum sama taraf kehidupannya dengan dengan Bepe Cs yang juga pemain nasional. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Boikot Turnamen itu bisa dikatakan dengan pedang bermata dua,……selamat menikmati.

Borneo 20 Januari 2016

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun