Nasrun Umar juga menilai gerakan menolak turnamen yang disampaikan APPI itu bukanlah solusi terbaik saat ini. "Pemain tetap harus bermain, namun perjuangan menuntut pihak yang berkompeten segera menyelesaikan seluruh permasalahan sepak bola dan memutar kompetisi seperti biasa, harus tetap dijalankan," ungkapnya.
Dan juga masih menurut Nasrun sampai saat ini, toh tidak ada jaminan bahwa kompetisi akan segera bergulir, jangan meogok ini sampai menambah masalah baru nantinya. "Pemain juga harus cerdas, keluarga mereka juga mesti tetap dinafkahi. Jika sampai mogok main, tapi situasi konflik belum juga berakhir, tentu itu situasi yang sangat tidak diinginkan," tambahnya.
Diakuinya, manajemen Sriwijaya FC tetap berkomitmen untuk memajukan sepak bola nasional, termasuk juga dalam pemenuhan hak-hak dari pemain. "SFC sangat ingin agar kompetisi bergulir lagi karena pada kondisi seperti ini kami sulit memaksimalkan pemasukan dari sponsor. Namun, mogok main bukan pilihan tepat," pungkas Nasrun.
Sementara itu skuat Sriwijaya FC dikabarkan kini sedang mempersiapkan diri guna menghadapi turnamen Piala Gubernur Kaltim yang akan dimulai pada 6 Februari mendatang. pihaknya sudah menggelar proses penandatangan kontrak antara manajemen PT SOM selaku pengelola SFC dengan seluruh pemain yang berjumlah 25 pemain. Para pemain itu dipersiapkan untuk perhelatan turnamen Piala Gubernur Kaltim dan dikontrak selama 3 bulan, dengan catatan apabila kompetisi sepakbola kembali bergulir maka akan langsung diadakan negosiasi ulang
Sementara itu PSM Makassar juga angkat bicara mengenai rencana boikot turnamen APPI tersebut, menurut Direktur klub PSM, Sumirlan, terkait mogok itu ia tak sependapat dengan sikap APPI tersebut. "Saya rasa terlalu berlebihan kalau APPI mau memboikot turnamen. adanya turnamen sebagai pengisi kompetisi sepakbola kita yang lagi vakum," kata Sumirlan. Dan menurutnya toh saat ini klub ISL dan PT Liga Indonesia sedang menyusun rencana untuk menggulirkan Indonesia Super Competition (ISC).”Saya optimistis ISC bakal bergulir, meski saat ini APPI gencar memboikot turnamen," tegasnya.
Justru yang menarik nantinya adalah Persija Jakarta, seperti yang juga diberitakan Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus sudah mengonfirmasikan bahwa timnya bakal ikut dalam turnamen Piala Gubernur Kaltim, "Rencananya akhir bulan kita kumpulkan tim. Bepe (Bambang Pamungkas) tetap dipakai. Ismed Sofyan juga pasti," tutur Ferry kepada wartawan. Sementara itu diketahui ada juga beberapa pemainnya yang sudah menyatakan akan mendukung deklarasi APPI tersebut, seperti penjaga gawang Andritany Ardhiyasa serta gelandang Ramdani Lestaluhu yang sudah menyatakan akan mogok bermain dalam turnamen. Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan oleh Presiden Persija tersebut "Andritany dan Ramdani pasti dipanggil (latihan), kalau dia mau. Keputusan mogok itu tidak relevan, karena kita tidak menginduk pada asosiasi, dan kita mengontrak kepada per pemain. Itu tidak bisa mewakili seluruh pemain,"
Memang kalau kita melihat dari berbagai sisi, aksi boikot turnamen yang dideklarasikan oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) itu bisa saja diibaratkan dengan pedang yang bermata dua. Di satu sisi, APPI mendesak pihak operator yang akan menjalankan turnamen untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah agar sesegera mungkin bisa menggulirkan liga. Tapi disisi lainnya pemain juga perlu mendapatkan pekerjaan, apa lagi bagi pemain yang masih baru meniti karir di liga professional tentu kehidupannyua belumlah mapan dan tentunya mereka butuh penghasilan selagi liga resmi belum bergulir. Berbeda dengan pemain-pemain Bintang sekaliber Bepe cs, yang tentunya sudah cukup terpenuhi kebutuhannya. Tapi bagi pemain yang baru tadi dan lainya tentu jelas belum sama taraf kehidupannya dengan dengan Bepe Cs yang juga pemain nasional. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Boikot Turnamen itu bisa dikatakan dengan pedang bermata dua,……selamat menikmati.
Borneo 20 Januari 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H