Pada akhir tahun 2015, Rio mendapatkan kesempatan tes bersama Manor. Hasil tes membuat Manor puas, dan menawarkan satu kesempatan untuk tahun 2016 kepada Rio. Kesempatan emas ini tak disia-siakan, meski membutuhkan dana besar untuk tampil di F1. Pembicaraan kontrak Rio dengan Manor berjalan lancar.
Jadi dengan apa yang sudah ditulis diatas jelas langkah Rio menuju F1 ini bukanlah tanpa dasar atau disebut dengan pembalap karbitan. Jelas sekali dimusim terakhirnya GP2 2015 Rio tiga kali tampil sebagai juara seri naik podium sebanyak lima kali, Rio berhasil mengoleksi nilai 138, berada di bawah Stoffel Vandoorne (341,5), Alexander Rossi (181,5), dan Sergey Sirotkin (139). Sekedar catatan Nico Rosberg, Lewis Hamilton, Timo Glock dan Nico Hülkenberg juga termasuk pembalap yang menjadikan GP2 Series sebagai batu loncatan sebelum bertransisi ke F1.
Prestasi Rio Haryanto di ajang balapan sampai saat ini:
- Juara nasional Gokart kelas kadet (1999)
- Atlet Gokart Terbaik Junior (2005) dan (2006).
- Juara pertama Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Cina (2008)
- Juara umum Formula BMW (2009)
- The Best Driver Manor Racing di Monza Italy GP3 series (2011)
- Juara kedua di sprint race seri 5 GP2 di sirkuit Silverstone, Inggris (2013)
- Juara pertama seri GP2 di Bahrain (2015)
- Juara pertama di Sirkuit Spielberg, Austria GP2 Series (2015)
Tentu menjadi wajar, setelah sukses di arena balap GP2 2015, Langkah selanjutnya adalah mengharumkan nama Indonesia lewat aksinya di balap paling bergengsi, Formula One ini. Seperti yang disampaikanya “Target saya di tahun 2016 adalah mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Dunia Formula One,” kata Rio …….ok lah akalau begitu………selamat menikmati.
Borneo 13 Januari 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H