Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lesti Kejora dan Tuntutan Good Girl Syndrome sebagai Figur Publik

14 Januari 2023   00:01 Diperbarui: 14 Januari 2023   22:32 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan kedekatan awal Lesti dengan calon suaminya saat itu pun karena dijodoh-jodohkan oleh fans yang berharap mereka berdua bersatu dalam ikatan pernikahan karena memiliki cerita masa lalu yang serupa yaitu sama-sama ditinggal menikah oleh mantan kekasih masing-masing. Pernikahan Lesti Kejora pun akhirnya terlaksana dengan banjir endorsement para vendor bahkan disiarkan secara langsung dan simultan di Indosiar.

Goffman melihat banyak kesamaan antar pementasan teater dengan berbagai jenis peran yang manusia mainkan dalam interaksi dan tindakan keseharian. Kehidupan sebenarnya laksana panggung sandiwara. Para figur publik memahami jika citra diri yang ingin diraih harus senantiasa dipelihara dengan konsisten. 

Konsistensi penting agar publik tidak bingung dalam menilai citra yang ingin ditampilkan. Cara mempertahankan konsistensi adalah tampil di depan layar yang dalam konteks saat ini adalah memalui media massa dan media sosial.

Lesti melakukan kedua cara tersebut dengan rutin muncul dalam setiap gelaran dangdut Indosiar serta rajin mengunggah kesehariannya di media sosial Instagram dan vlog di Youtube. Eksistensi tersebut pun membuahkan popularitas dimana hal ini memegang penting dalam karir keartisan seorang figur publik. 

Popularitas ini tentu berimplikasi terhadap banyak hal misalnya menambah pemasukan karena bertambahnya tawaran pekerjaan; membuka kesempatan untuk bertemu dengan berbagai kalangan masyarakat seperti pengusaha dan atau pejabat publik; membuka peluang usaha lain di luar industri hiburan untuk menambah pemasukan pribadi, misalnya iklan, endorsement, dll; serta menambah jumlah fans yang signifikan.

Pencitraan dan Popularitas

Manajemen Lesti tentu sangat memahami bahwa profesi Lesti sebagai penyanyi di industri hiburan sangat berkorelasi erat dengan pencitraan. Semakin baik citra diri yang ditampilkan, maka semakin positif respon yang akan didapat dari publik. Hal ini akan berdampak pada popularitas yang akan semakin tinggi di kalangan masyarakat. Semakin banyak sorotan yang ditujukan media kepada mereka, semakin mendongkrak popularitas sang figur publik. 

Popularitas ini yang kemudian menjadi modal bagi artis tersebut untuk mendapatkan tawaran manggung dan atau penawaran kesempatan lain yang memberikan keuntungan secara finansial.

Pada akhir September 2022, persoalan rumah tangga Lesti yang baru saja berjalan sekitar setahun menjadi buah bibir publik. Masalah perselingkuhan dan KDRT rupanya menjadi kisah di back stage yang publik tak ketahui sebelumnya. Setelah kasus ini mencuat, muncul kembali rekaman dokumentasi Lesti di berbagai program yang sebenarnya sudah menyiratkan ada suatu masalah yang tengah dipendamnya. 

Misalnya momen saat Lesti menangis saat dirinya bertindak sebagai juri kontes dan menyaksikan peserta yang bernyanyi dengan lagu bertema KDRT. Selain itu, beberapa vlog terakhir Lesti juga memperlihatkan tentang bagaimana murung dan pendiamnya Lesti ketika menikmati makan malam bersama suaminya, ungkapan Lesti yang bermimpi kejatuhan ponsel hingga lebam, hingga Lesti yang memberikan pengakuan di kanal Youtube Ruang Interogasi bahwa ada tuntutan harus memberikan teladan baik kepada publik.

Hal tersebut memberikan gambaran bahwa citra Lesti di front stage sebagai perempuan baik ternyata membuatnya bersikap cenderung memendam konflik dan memaksakan dirinya untuk selalu menyenangkan orang lain, dalam hal ini fans setianya. Lesti cenderung diam karena khawatir jika kenyataan kekerasan dan kekecewaan yang sebenarnya terjadi di back stage justru akan menyakiti orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun