Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial: Jendela Dunia Sekaligus Kacamata Kuda

29 Januari 2022   16:38 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:43 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: www.dreamstime.com)

Oleh karena itu, saya masih setia membuka Twitter yang dapat menyajikan beragam informasi secara lebih komprehensif.. Apalagi basis minat saya adalah membaca teks, sehingga utas di Twitter lebih memberikan gambaran yang utuh.

Peranan berikutnya adalah peluang kolaboratif. Saya pribadi tertarik dengan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Media sosial memungkinkan saya bertemu dengan orang-orang yang satu frekuensi dan berkolaborasi membuat sesuatu.

Dengan banyaknya orang yang ikut nimbrung terhadap suatu topik, ragam pandangan pun bermunculan, sehingga turut menghasilkan diskusi bahkan solusi terhadap suatu hal.

Isu-isu yang awalnya tabu dibicarakan, kini justru hadir lebih terbuka dan inklusif, misalnya isu kekerasan seksual, LGBT, atau bahkan seksualitas. Semua orang berhak mengutarakan opininya, sehingga masing-masing bisa saling belajar memahami.

Peranan media sosial berikutnya yang saya rasakan adalah adanya wadah untuk mengungkapkan ketidakadilan dan ketidakbenaran.

Beberapa bulan terakhir, banyak kasus kriminatitas yang bermunculan di media. Para korban atau kerabatnya berani berbicara dan bersuara lantang. Kasus-kasus viral yang sangat serius akhirnya membuat tagar #PercumaLaporPolisi pun merajalela.

Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat mungkin lelah dengan proses pelaporan yang berbelit, rentan disusupi oknum, dan ingin kasusnya diperjuangkan secara adil tanpa harus melalui penyelesaian secara 'kekeluargaan'.

Berbagai peranan positif dari media sosial memang akan selalu sejalan juga dengan hal yang menjadi kontraproduktif, seperti merebaknya hoaks dan menurunkan daya kritis karena terbiasa disuguhi informasi instan.

Namun tentunya ini jadi perhatian kita bersama agar semakin bijak bermedia sosial seperti memiliki etika, mempunyai manajemen waktu yang optimal, dan fokus terhadap tujuan awal membuka media sosial supaya tidak mudah terdistraksi oleh hal lain.

***

Hanifa Paramitha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun