Nah kembali lagi iklan produk pemutih wajah, saya pribadi nggak PERNAH PERCAYA lagi. Pokonya kalau ada tulisan "memutihkan", "whitening", atau apapun yang ada unsur "white"-nya, saya sih skeptis ya.
Kalau  ada klaim "mencerahkan", "brightening", "lightening", atau semacamnya yaa masih bolehlah dicoba. Namun jangan berekspektasi secara berlebihan juga. Perhatikan komposisinya. Kalau bahannya legal dan alami dan berpotensi bikin kulit jadi BENERAN lebih sehat, segar, dan nggak kusam sih ya silakan. Bukan sekadar tampak segar, tampak halus, atau tampak sehat lho.
Namun yang terpenting jangan sampai melewatkan hal paling krusial, yaitu perawatan dari dalam. Seperti jaga pola hidup dengan kecukupan nutrisi makan, minum, olahraga, dan.. tidur!
Apalah arti skincare sekian milyar kalau masih sering begadang dan tubuh nggak terhidrasi dengan  baik? Apalagi kalau malas olahraga, wah jangan harap peredaran  darah  bakal lancar dan bikin oksigen terangkut dengan maksimal lha yaw.
Pokoknya apapun warna kulitmu, rawatlah sebaik mungkin! Syukuri bahwa ini adalah pemberian dari Sang Maha yang sudah menjadi nasib. Memangnya kenapa punya kulit sawo matang? Apa yang salah dengan warna kulit khas negeri khatulistiwa? Mental bangsa terjajah kok masih dipelihara.
Lagipula kulit yang sehat dengan sendirinya akan memberikan efek segar dan cerah. Cerah lho ya, bukan putih.
Selamat mencintai diri sendiri! ***
Hanifa Paramitha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H