Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Pertemukan Wanita dengan Fitrah Kecantikannya

24 Agustus 2020   10:56 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:46 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Facebook Femme Outfit

Menjamurnya tren hijabers selama beberapa tahun terakhir jadi tonggak tersendiri bagi banyak kalangan untuk turut berkecimpung di bidang ini. Tak jarang hal tersebut juga dibarengi dengan bermunculannya label pakaian baru dengan busana muslimah sebagai komoditi utama. 

Kehadiran event-event bernafaskan serupa turut meramaikan pula perkembangan fashion muslim sekaligus dayakan UMKM di Indonesia. Adalah suatu hal wajar bagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar dunia untuk menjadi kiblat fashion muslim di masa mendatang.

Pertemukan Wanita Dengan Fitrah Kecantikannya 

Risa Kariska, seorang wanita muda dari Kota Cianjur pun melakukan hal serupa dengan menghadirkan label pakaian bernama Femme Outfit ke hadapan pecinta fashion hijab

Dimulai sejak Oktober 2011, secara perlahan namun pasti Risa membangun labelnya sendiri dengan nama Femme Outfit. Menggunakan tagline “To Make Women Meet Their Beauty Destiny”, Femme Outfit kini telah merambah tak hanya di Indonesia, tapi juga Malaysia, Qatar, Australia, hingga menembus pasar Eropa.  

“Risa melihat bisnis di bidang fashion hijab akan cukup menjanjikan. Lumayan buat uang saku. Berbekal nekat dan kemampuan dalam memotret dan mendesain, mulailah Risa mengarungi bisnis ini. 

Awalnya dari menjajakan kerudung di kelas, teman dekat, keluarga dan teman pengajian. Alhamdulillah dengan kebaikan Allah, Femme Outfit sekarang sudah memiliki offline store sendiri. 

Sebenarnya kalau secara nalar, Femme Outfit bisa sejauh ini benar-benar karena kebaikan Allah. Secara Risa di Bandung ini berstatus sebagai pengembara ilmu dari Kota Cianjur. Orang tua jauh di sana, tapi Risa bisa memiliki kesempatan punya offline store, fashion show, dan exhibition. Benar-benar ini hanya karena kebaikan Allah,” paparnya tersenyum.

Nama Femme Outfit punya arti tersendiri bagi Risa. “Femme” diambil dari bahasa Prancis yang artinya wanita dan “Outfit” dari bahasa Inggris berarti pakaian. 

“Sedangkan makna dari tagline Femme Outfit adalah pada dasarnya wanita itu semuanya cantik dan sudah fitrahnya ditakdirkan untuk berhijab. Nah dengan memakai produk Femme Outfit, para wanita dapat menemui takdir kecantikannya dengan berhijab. Insya Allah,” tambah mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) angkatan 2009 ini.

Dengan mengambil segmentasi berdasarkan demografi umur rentang 16-29 tahun, Risa melihat sambutan dari pasar cukup hangat terhadap produk Femme Outfit. Beragam barang yang disediakan seperti cotton shawl, glitter shawl, double scarf, flowery brooch, batwing, long layer cardigan, harem pants, dress, dll diminati oleh para konsumen. 

“Kualitas produk dan pelayanan terbaik. Itulah yang  Femme Outfit selalu usahakan untuk dapat dirasakan oleh para konsumen,” ungkap Risa. 

Sempat Merahasiakan dari Orang Tua

Banyak orang beranggapan bahwa sebuah usaha harus pakai modal besar, tetapi Risa justru memulainya dengan modal tekad, niat, ulet dan keberanian. Ia merintis mulai nol dari modal dan usaha sendiri serta keberanian diri.  

Bahkan ketika melangkah dalam membangun usahanya ini, Risa sama sekali tidak melibatkan kedua orang tuanya. Semua dilakukan secara mandiri dengan membaurkan keahliannya di bidang desain, fashion, fotografi.  

Kolaborasi skill dari ketua Hijabers Community Bandung (HCB) satu ini dapat dilihat oleh para konsumennya melalui website dan Instagram @femmoutfit.

“Profesi papa sebagai guru, kalau mama ibu rumah tangga. Jadi nggak ada darah desainer sebenernya. Hehehe. Risa baru mengaku pada orang tua kalau memiliki bisnis Femme Outfit itu saat Risa melakukan fashion show perdana di Konser Amal HCB pada Juni 2012 lalu. Orang tua sempat heran kok anaknya tahu-tahu sudah bikin fashion show aja,” tutur Risa sembari tersenyum.

Ia sangat bersyukur karena usahanya di bidang fashion tersebut didukung penuh oleh orang tua. Meskipun bidang ini terbilang kurang nyambung dengan jurusan yang diambilnya di bangku kuliah, wanita yang pernah bekerja sebagai desainer grafis, fotografer, dan konsultan desain ini tetap enjoy menjalaninya. 

Apalagi dengan usia bisnis pertamanya yang masih terbilang muda, Femme Outfit cukup mampu bersaing hingga mampu menembus pangsa internsional.

“Awalnya sih keluarga agak sedikit mengkhawatirkan Risa salam bisnis ini. Apalagi status Risa sampai sekarang ini masih mahasiswa di STPB jurusan perhotelan. Bisnis Risa memang sedikit melenceng dari perkuliahan di kampus. 

Tapi dengan memberikan pengertian, sedikit demi sedikit akhirnya orang tua mengerti dan mendukung bisnis yang Risa rintis,” ungkap wanita kelahiran Cianjur, 13 Agustus 1989 ini.

Bisa dibilang jika bidang usahanya tersebut masih sangat belia. Namun hal ini tidak lantas membuat Risa lupa akan lingkungan sekitarnya. Seperti acara ulang tahun Femme Outfit beberapa tahun lalu  yang digelar di sebuah panti asuhan. 

Sebanyak 50 orang diajak berpartisipasi sebagai aksi sosial dan bentuk syukur kepada Tuhan. “Sejauh ini baru itu sih. Semoga ke depan keberadaan Femme Outfit bisa lebih membawa berkah kepada lingkungan sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial,” harap Risa. 

Bisnis Pertamanya Langsung Tembus Pasar Eropa

"Femme Outfit Now Available in Europe. Alhamduilllah Femme Outfit products now available in Amsterdam, Netherlands-Europe. Even taken much time due to New Year Eve public holiday, finally Femme Outfit product has arrived safely."

Begitulah tulisan yang tertera di blog Femme Outfit di awal tahun 2013. Padahal bisnisnya itu baru saja dirintis. Ya, meskipun ini merupakan lahan bisnis yang pertama kali digarap, tidak membuat Risa asal-asalan begitu saja. 

Secara konsisten, dia menjalani sembari mengembangkannya dengan serius. Teknologi yang kini semakin canggih dan memudahkan pun jadi medium bagi Risa untuk melebarkan sayap bisnisnya. Lewat usaha dan kerja keras, kini produk-produk keluaran Femme Outfit telah bertebaran di berbagai belahan benua dan banyak negara.

“Iya Alhamdulillah berkerja sama juga dengan Singapura untuk memasarkan produk Femme Outfit. Kalau ditanya gimana ceritanya, kembali lagi ini karena kebaikan Allah. Siapa sih yang bisa menggerakkan hati orang-orang di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Australia, Belanda, Amerika, Afrika Selatan, Prancis, Inggris, Brunei, Filipina, Bangladesh, Qatar, dan lain-lain? Yang membuat mereka ingin membeli produk Femme Outfit ini tak lain dan tak bukan karena kebaikan Allah,” ujar Risa bersemangat.

Pemilik motto “Life is about what you think and believe, do the best and Allah for  the rest” ini juga rajin berkomunikasi dengan konsumennya lewat media internet. Risa pun punya kiat sendiri untuk membangun kepercayaan dan loyalitas para konsumennya di tengah jumlah online shop yang membludak seperti sekarang. 

“Membangun kepercayaan yaitu dengan menjaga kualitas produk dan pelayanan yang diberikan untuk mencapai kepuasan konsumen. Seiring terciptanya kepuasan pelanggan maka akan terbangun loyalitas konsumen,” tutur wanita yang mendapatkan inspirasi desain dari majalah, televisi, dan media sosial ini.

Dalam urusan Femme Outfit, Risa dibantu oleh sejumlah pegawai. Sebagai pemilik sekaligus pendiri usahanya ini, ia sangat mengayomi dengan memperlakukan mereka bukan sebagai alat, melainkan aset berharga yang mendukung bisnis. Hal ini ia lakukan karena daya juang UMKM yang diperjuangkannya juga  adalah jalan untuk menghidupi semua. 

By the way, jika dilihat dari sesi foto, make up, stylish, dan desain yang dikonsepkan oleh sendiri, sebenarnya seberapa besar passion Risa dalam bidang fotografi, desain, dan fashion? 

“Gede banget! Femme Outfi lahir dari passion Risa di bidang fotografi, desain dan fashion. Passion inilah yang menjadikan Risa tidak merasa terbebani, tapi justru sebagai hobi,” tukasnya. 

Jadi Pengusaha Sebagai Penyambung Rezeki

Pantang menyerah, mau berkorban waktu bermain dan istirahat, optimis, mau bekerja keras, jangan gengsi, berdoa, serta tak lupa luruskan niat hanya untuk mencari ridho Tuhan semata, bukan mencari penilaian manusia. Itulah yang menjadi pegangan Risa dalam meraih kiat sukses usahanya yang dijalani. Menurut Risa, seorang pengusaha harus bisa menghasilkan solusi dari permasalahan keuangan dan bisnis yang dihadapi.

“Harus pintar dalam membaca lingkungan, menjaga cash flow, bijak dalam menggunakan uang yang masuk dengan uang yang keluar, dan kuatkan modal setinggi-tingginya. Jadi pengusaha lebih asyik daripada karyawan. Asyiknya pengusaha bisa jadi penyambung rezeki dari Allah. Ingat saja bahwa jadi seorang entrepreneur, Insya Allah bisa banyak membawa berkah kepada sekitar dengan membuka lapangan kerja untuk orang mencari rezkinya. Jujur berbisnis sangatlah menyenangkan,” jelas Risa sumringah tentang trik khusus agar loyal terhadap tujuan menjadi entrepreneur.

Sebagai seoang wirausaha, tak ayal Risa pun pernah merasakan jenuh di satu titik. Namun hal tersebut tak menghentikannya untuk selalu berinovasi dan kerap meluapkan ide-ide barunya. 

“Stuck kalau sudah berbenturan antara bagi waktu antara kuliah dengan bisnis. Sempat ingin menunda, tapi semakin ingin menunda entah kenapa pintu kemudahan diberikan oleh Allah,” ujarnya.

Situasi tersebut kemudian diperkuat dengan peluang fashion muslimah untuk berkembang di Indonesia. Risa pun tak menampik jika perkembangan tersebut memang berlangsung cukup pesat. 

Apalagi Indonesia juga diperkirakan akan menjadi kiblat fashion hijab dunia. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat indikator yang sangat dirasakan oleh Femme Outfit, seperti para konsumennya di pasar internasional yang rela membayar ongkos kirim dengan mahal demi mendapatkan produk dari Indonesia. 

“Tapi ada masalah terbesar pemerintah dalam memberi iklim yang kondusif buat dunia usaha, yaitu kurangnya pelatihan-pelatihan terhadap masyarakat mengenai pengembangan usaha mandiri,” terang wanita yang juga aktif menjalin silaturahim dengan para selebgram ternama  tanah air ini.

Risa berharap pertumbuhan bisnis dan kewirausahaannya semakin berkembag dan bisa memberikan berkah pada lingkungan sekitar. Harapan yang sama pun ia tujukan kepada perekonomian Indonesia. 

“Semoga Indonesia bisa menciptakan pribadi bangsa yang lebih mandiri untuk berwirausaha, menekan konsumsi produk luar, dan mendukung produk-produk lokal  untuk lebih berkembang ke taraf internasional,” ungkap Risa menutup perbincangan. 

***

Hanifa Paramitha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun