Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kangen

21 Juli 2020   19:27 Diperbarui: 21 Juli 2020   19:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi secangkir teh hangat(sumber gambar: hipwee.com)

Aku melepaskan ransel yang sedari tadi menggantung di punggung. Kubuka sepatu dan kaos kaki lantas disimpan di rak depan pintu.

Berjalan kembali ke arah kursi dengan kaki telanjang. Merasakan dinginnya tehel kelabu di bawahku.

Dulu saat masih sekolah, tehel ini selalu jadi tempatku lesehan sambil belajar dan berkhayal. Diriku merajut mimpi untuk bisa menjelajah dunia di luar sana.

Setiap kali kuceritakan deretan impianku, Ibu selalu mengamini. Siapa sangka ternyata impian tersebut terwujud satu persatu.

Berawal mendapatkan hadiah sebagai lulusan SMA terbaik seprovinsi berupa umrah ke tanah suci, beasiswa melanjutkan kuliah di Jerman, hingga menjalani pekerjaan di Qatar. Sudah bertahun-tahun aku pergi dari sini.

Bukan  waktu sebentar untukku meninggalkan Ibu sendirian di kampung. Ternyata tak banyak yang berubah. Rumah ini selalu konsisten dengan aura ketenangannya. Berkat sentuhan tangan Ibu.

"Oalah melamun lagi.. senyum sendiri lagi.. Ono opo tho iki cah wedhok?" tanya Ibu yang baru datang  dari dapur membawa segelas teh panas dengan aroma melati yang begitu harum. Kepulan asap panasnya menari-nari di atas gelas.

"Aku kangen sama rumah. Kangen Ibu. Kangeeeen sekali," ucapku memeluk Ibu.

***

Hanifa Paramitha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun