Jadi, saya tidak marah atas penilaian Ustad terhadap Ahok, toh itu tidak merugikan saya secara pribadi. Apapun pendapat Ustad mengenai Ahok, itu adalah hak-nya Ustad dan itu sah-sah saja, tapi tentunya sah-sah juga dong apapun pendapat saya tentang Ahok.
Terakhir Ustad, saya mohon maaf apabila saya sempat sedikit mentertawakan pernyataan Ustad yang menyamakan Ahok dengan maling, bahkan kucing saya pun sampai ngakak terguling-guling saat dibacakan penilaian Ustad yang seperti itu. Kata kucing saya, “Mosok sih seorang maling koq bisa dapet kiriman karangan bunga yang tercatat di Rekor Muri dan bahkan menjadi viral sampai ke sak-antero dunya...!!”
Itu saja Ustad dan saya sarankan agar Ustad segera mengganti minuman Ustad dari ‘equil’ menjadi ‘aqua’, agar Ustad tidak gagal fokus lagi. Di samping itu juga kan ‘equil’ tuh – sebagaimana kata Imam yang menjadi panutan Ustad – adalah minuman haram.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI