Dibanding koalisi pendukung Ganjar Pranowo, koalisi Prabowo cukup luas dan saling melengkapi kekurangan electoral di setiap dapil. Â Nilai plus Gibran Rakabuming jika memutuskan menjadi cawapres Prabowo Subianto adalah pasangan ini memiliki dukungan yang luas jika mampu meraih kemenangan di Pilpres 2024. Ini akan berimbas pada kekuatan komposisi di parlemen dengan 4-5 parpol yang memiliki kursi di DPR.
Nilai tambah lainnya adalah pasangan Prabowo-Gibran mewakili lintas generasi dari baby boomers (1944-1964) hingga generasi Z (kelahiran 1995-2006). Prabowo menargetkan generasi baby boomers dan generasi X (kelahiran 1965-1979) sedangkan Gibran bisa menggaet generasi Z dan generasi milenial (1980-1994). Menurut data KPU, total pemilih dari kelompk generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih atau 56,45% dari total pemilih. Â
Nilai minusnya adalah Gibran Rakbauming yang menjadi kader PDIP dan menang dalam pilkada walikota Solo lewat PDIP akan dinilai berkhianat oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Jika Gibran berganti baju partai demi mendampingi Prabowo, hal ini akan memiliki konsekuensi serius. PDIP akan memberikan catatan khusus atau bahkan menjatuhkan sanksi kepada Jokowi dan keluarganya yang saat ini berkarier sebagai kepala daerah atau pejabat publik.
Kembali ke pertanyaan mendasar yakni apakah putusan MK akan mempengaruhi Gibran Rakabuming untuk ikut Pilpres 2024? Lalu apakah Gibran akan menerima pinangan KIM untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto? Menjelang dibukanya pendaftaran capres dan cawapres oleh KPU Pusat pada 19-25 Oktober 2023, publik akan segera mengetahui jawaban pertanyaan tersebut. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H