Mohon tunggu...
Hosea Richard
Hosea Richard Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga melalui artikel yang saya tulis, dapat menjadi pencerahan dan menambah wawasan teman-teman. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

12 Tahun Belajar Meraih Impian Hidup Melalui Film "Boyhood" (2015)

13 November 2021   17:59 Diperbarui: 13 November 2021   18:34 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Boyhood. Sumber: filmaffinity.com

 Dalam film Boyhood (2015), konflik yang dialami Mason Jr sebenarnya telah memengaruhi ID miliknya yakni kebutuhan emosional akan kasih sayang.

Tidak hanya itu, beberapa dialog yang terjadi antara Mason Jr dan tokoh lain menunjukkan adanya rasa penantian, apakah kondisi keluarganya akan kembali.

Belum lagi konflik semakin memanas karena ibunya ingin menikah lagi dengan orang lain. Di saat inilah sikap dan respon Mason tidak berhenti dibentuk serta mau tidak mau, ia harus berjuang.

Superego yang dimiliki Mason dalam tahap ini aktif secara bertahap. Ia memahami bahwa ia tidak boleh hanya berfokus pada kebutuhan kasih sayangnya dalam hal kelengkapan keluarga.

Seiring bertambahnya umur, sifat Mason yang pada mulanya sangat kesusahan untuk menerima keadaan, mulai bisa membiasakan diri.

Apalagi kedewasaannya semakin muncul dan membuatnya perlu memikirkan tujuan lain yakni mencapai impiannya.

Cateridge (2015, h. 279) mengatakan bahwa menjadi dewasa berarti mengembangkan ego secara sadar dan rasional untuk moderasi ID.

Sedikit demi sedikit, Mason tau bagaimana cara ia melawan egonya sendiri. Ia tidak bisa tenggelam terlalu lama dalam kesedihan yang menimpanya.

Pembentukan alur cerita seperti ini yang menurut saya membuat film Boyhood (2015) menjadi pantas untuk kamu tonton, minimal sekali seumur hidup.

Perjuangan Tokoh Menjadi Inspirasi

Penerapan konsep terkait psikologis sang tokoh utama sebetulnya bisa memberikan dampak lain kepada penontonnya.

Ketika kita melihat film tersebut secara keseluruhan, kita akan berpikir kalau ternyata anak-anak yang mengalami masalah broken home, ternyata harus mengalami kehidupan yang serba naik turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun