Mohon tunggu...
Hosea Richard
Hosea Richard Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga melalui artikel yang saya tulis, dapat menjadi pencerahan dan menambah wawasan teman-teman. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Mulan", Film Princess dengan Isu Feminisme

6 November 2021   10:18 Diperbarui: 6 November 2021   10:31 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat kaisar di wilayahnya membuat dekrit kepada setiap keluarga untuk harus menyerahkan satu orang laki-laki guna bergabung saat peperangan nanti melawan bangsa Hun.

Namun, ayah Mulan bernama Hua Zhou hanyalah satu-satunya laki-laki di keluarganya. Dari sini Mulan berinisiatif untuk menggantikan ayahnya menuju ke medan perang.

Melihat lingkungannya yang hanya memperbolehkan kaum laki-laki untuk bisa ikut berperang, Mulan memutuskan untuk merubah penampilannya menjadi laki-laki serta mengganti nama menjadi Hua Jun.

Singkat cerita identitasnya kemudian terungkap dan ia harus dipulangkan. Akan tetapi kegigihan dan bakat yang ia miliki bisa membuat Mulan kembali berjuang dan bertarung.

Berbalut Unsur Feminisme

Adegan Mulan Saat Menyamar Menjadi Seorang Laki-Laki. Sumber: voi.id
Adegan Mulan Saat Menyamar Menjadi Seorang Laki-Laki. Sumber: voi.id

Kisah Hua Mulan yang diceritakan dalam film Mulan (2020) ternyata tidak hanya berfokus pada sorotan tokoh utamanya yang bergender perempuan saja, melainkan ada maksud tersendiri.

Jika film tersebut dihubungkan dengan teori feminisme, maka ada beberapa poin yang bisa kita dapati bahwa karakter Mulan sebenarnya ingin melawan budaya patriarki.

Cateridge (2015, h. 23) mengatakan bahwa teori film feminis menyoroti cara-cara di mana bahasa visual dari sinema itu sendiri dapat dianggap sebagai gender, dan sebagai bagian dari sistem patriarki (dominasi laki-laki).

Kajian feminisme dalam film pada akhirnya ingin membawa isu soal representasi perempuan menuju ke ranah yang lebih baik dan lebih diperhatikan.

Di dalam film Mulan (2020), kehadiran Mulan sebagai satu-satunya prajurit perempuan di antara prajurit lainnya sebenarnya telah menunjukkan bahwa perempuan juga bisa ambil bagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun