Mohon tunggu...
Hosea Richard
Hosea Richard Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga melalui artikel yang saya tulis, dapat menjadi pencerahan dan menambah wawasan teman-teman. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengungkap Identitas Sesungguhnya dari Kajian Kultural Komunikasi

17 Februari 2021   22:19 Diperbarui: 28 Maret 2021   02:46 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: achievingmiddleground.com

Apa yang terlintas di benak kita setiap kali mendengar kata budaya? 

Terbayang ketika saya dan anda mendapat pertanyaan tersebut, kemungkinan besar jawaban umum yang dilontarkan adalah adat istiadat, kultur atau keberagaman. Memang, kurang lebih seperti itu.

Keberadaan budaya sangat dekat dan melekat dalam diri manusia. Kebudayaan setiap orang dapat dilihat dari aktivitas dan kebiasaan mereka sehari-hari. 

Bahkan dengan naluri sekalipun, kita bisa merasakan bahwa ada keunikan lain yang orang tanamkan dalam diri mereka. Menarik bukan?

Budaya memiliki cakupan yang sangat luas dan juga sifat abstrak. Berbicara mengenai budaya tidak melulu soal keanekaragaman. Identitas yang dimiliki budaya menciptakan banyak kajian, salah satunya dalam ruang lingkup komunikasi.

Mengenal Kajian Kultural Komunikasi

Sebenarnya kebudayaan dan komunikasi memiliki tali persaudaraan yang erat. Pernyataan tersebut diperkuat dari argumen yang disampaikan oleh Santi Indra Astuti (2003) dalam salah satu jurnal miliknya, bahwa komunikasi bisa dilihat sebagai unsur inheren dalam kebudayaan. 

Interaksi yang terjadi antar manusia dalam golongan tertentu, mampu memunculkan suatu budaya baru. Tetapi, mereka perlu berkomunikasi sebagai cara dalam berinteraksi.

Kesinambungan antara kebudayaan dan komunikasi, telah membuka celah baru untuk memperluas eksplorasi terhadap suatu fenomena. Pengkajian kultural komunikasi akan membantu kita dalam mempelajari dan memahami bagaimana cara kerja kehidupan masyarakat di lingkungan sekitar kita.

Seperti kajian pada umumnya, semakin mendalam kita menelaah suatu hal, maka semakin banyak hal yang mungkin bisa ditemukan. Tentu kompleksitas yang dimiliki kajian kultural komunikasi akan menjadi tantangan tersendiri, namun setidaknya memberi pandangan dan cara berpikir yang baru dalam mempertimbangkan suatu fenomena. 

Berikut beberapa manfaat menurut saya yang bisa kita peroleh dari kajian kultural komunikasi, antara lain:

1. Mudah peka dan teliti

Budaya dapat dikatakan sebagai gaya hidup seseorang yang tercipta dari hasil kesepakatan bersama suatu golongan. Nilai-nilai yang dibawa kemudian diturunkan dari generasi ke generasi.

Kita harus tahu setiap budaya yang dibentuk, pasti memiliki sebuah tujuan. Tujuan ini bermacam-macam motifnya tergantung dari apa yang ingin dicapai pada awalnya.

Misalnya, mengapa orang Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok sedangkan orang Barat tidak? Siapa yang pertama kali membentuk kebudayaan tersebut? 

Mari kita coba untuk membiasakan diri menelaah sesuatu secara teliti. Dengan begitu, kita bisa melihat setiap fenomena komunikasi dari berbagai sisi dengan detail.

2. Berpikir kritis

Kajian kultural komunikasi mengajak kita untuk lebih mudah kritis dalam melihat sebuah fenomena yang ada. Sebagai masyarakat di zaman serba teknologi, kita tidak bisa menolak kehadiran internet yang membuat arus informasi dan konten digital tersebar cepat dan tidak dapat diprediksi.

Mari saya ajak berpikir sebentar. Apakah anda seorang pecinta drama Korea? atau setidaknya pernah melihat salah satu tayangannya? 

Kira-kira kesamaan apa yang bisa anda sebutkan dari drama-drama yang pernah anda lihat? Kemungkinan jawabannya adalah alur cerita percintaan yang menarik dan fresh.

Pernahkah anda berpikir pula mengapa banyak masyarakat Indonesia gemar menonton drama Korea? Bisa jadi jawabannya adalah keinginan mereka untuk memiliki kisah percintaan yang sama, sesuai dengan drama fiksi tersebut.

Setelah drama korea yang  terus dipublikasikan dan ramai diperbincangkan masyarakat, lantas apa yang akan terjadi? Mereka bisa saja mengadopsi beberapa gaya hidup dalam drama tersebut, seperti dari pakaian, makanan, tingkah laku dan sebagainya.

Jadi, kepentingan apa yang sebenarnya ingin dicapai dari pembuatan drama korea tersebut? Sekedar mencari keuntungan atau suatu lain hal? 

Kita tidak bisa menduga secara terang, apakah hal seperti itu direncanakan atau tidak. Pertanyaan yang penuh penasaran tersebut bisa muncul ketika kita mau bersikap kritis dan menelaah suatu fenomena.

3. Pengembangan diri dan hubungan

Melakukan kajian kultural komunikasi akan membuat kita menjadi lebih paham bagaimana kehidupan dalam bermasyarakat. Dengan memahami lebih dalam lagi, menjadikan kita memiliki segudang lebih pemikiran dan pengetahuan baru untuk dipakai sebagai acuan dalam bertindak.

Selain itu, kajian ini membentuk kita untuk lebih kritis lagi terhadap sebuah persoalan, sesuai dengan moral dan etika yang berlaku. Akan menjadi momen yang baik ketika seseorang tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan.

Toleransi adalah satu perwujudannya. Kajian kultural komunikasi membantu kita untuk bisa menjaga dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.

Pembelajaran terhadap budaya atau cultural studies dalam bidang komunikasi akan terus menerus berkembang seiring zaman berlalu. Semoga dengan adanya artikel ini, kita semakin sadar akan manfaat dari kajian kultural komunikasi dan tergerak untuk terus bereksplorasi.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti. S. I. (2003). "Cultural Studies" dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Jurnal Mediator, 4(1), 55-68.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun