Kita harus tahu setiap budaya yang dibentuk, pasti memiliki sebuah tujuan. Tujuan ini bermacam-macam motifnya tergantung dari apa yang ingin dicapai pada awalnya.
Misalnya, mengapa orang Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok sedangkan orang Barat tidak? Siapa yang pertama kali membentuk kebudayaan tersebut?Â
Mari kita coba untuk membiasakan diri menelaah sesuatu secara teliti. Dengan begitu, kita bisa melihat setiap fenomena komunikasi dari berbagai sisi dengan detail.
2. Berpikir kritis
Kajian kultural komunikasi mengajak kita untuk lebih mudah kritis dalam melihat sebuah fenomena yang ada. Sebagai masyarakat di zaman serba teknologi, kita tidak bisa menolak kehadiran internet yang membuat arus informasi dan konten digital tersebar cepat dan tidak dapat diprediksi.
Mari saya ajak berpikir sebentar. Apakah anda seorang pecinta drama Korea? atau setidaknya pernah melihat salah satu tayangannya?Â
Kira-kira kesamaan apa yang bisa anda sebutkan dari drama-drama yang pernah anda lihat? Kemungkinan jawabannya adalah alur cerita percintaan yang menarik dan fresh.
Pernahkah anda berpikir pula mengapa banyak masyarakat Indonesia gemar menonton drama Korea? Bisa jadi jawabannya adalah keinginan mereka untuk memiliki kisah percintaan yang sama, sesuai dengan drama fiksi tersebut.
Setelah drama korea yang  terus dipublikasikan dan ramai diperbincangkan masyarakat, lantas apa yang akan terjadi? Mereka bisa saja mengadopsi beberapa gaya hidup dalam drama tersebut, seperti dari pakaian, makanan, tingkah laku dan sebagainya.
Jadi, kepentingan apa yang sebenarnya ingin dicapai dari pembuatan drama korea tersebut? Sekedar mencari keuntungan atau suatu lain hal?Â
Kita tidak bisa menduga secara terang, apakah hal seperti itu direncanakan atau tidak. Pertanyaan yang penuh penasaran tersebut bisa muncul ketika kita mau bersikap kritis dan menelaah suatu fenomena.
3. Pengembangan diri dan hubungan
Melakukan kajian kultural komunikasi akan membuat kita menjadi lebih paham bagaimana kehidupan dalam bermasyarakat. Dengan memahami lebih dalam lagi, menjadikan kita memiliki segudang lebih pemikiran dan pengetahuan baru untuk dipakai sebagai acuan dalam bertindak.