Tidak dipungkiri banyak produk garmen Thailand yang masuk ke Indonesia dikarenakan fashion/style pakaian yang lebih beragam ditambah harga yang jauh lebih murah. Persaingan juga sulit karena banyaknya baju bekas yang beredar di pasar dan ecommerce. Sritex perlu bekerja ekstra untuk mengambil kembali pasar sembari melunasi bunga pinjaman disetiap jatuh tempo.
"Sampai sekarang SRIL fokus untuk berdamai terhadap kreditur sekaligus mencari tambahan dana hingga USD 100 juta". Kalimat tersebut terkesan sederhana untuk dibaca namun cukup sulit dilakukan.
Sangat sulit bagi perusahaan untuk mencari tambahan dana dari perbankan dengan ekuitas negatif, menerbitkan obligasi juga terasa mustahil dilakukan. Salah satunya cara adalah dengan suntikan modal langsung dari pemilik, sama seperti kasus Garuda Indonesiayang disuntik modal oleh pemerintah. Apakah mungkin pemerintah menyuntik modal di Sritex?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H