Game sudah menjadi bagian dari masyarakat sejak e-sport diakui sebagai cabang olahraga. Game seperti Mobile Legends, Fortnite, dan PUBG memiliki ruang tersendiri di hati gamers. Sayangnya, ada juga game yang membuat candu dan gelap seperti Higgs Domino.
Tujuan awal pembuatan game yaitu untuk menyenangkan pemain sekaligus memiliki melatih otak dan mental. Higgs Domino termasuk game yang menyenangkan dan melatih mental dari sudut pandang yang berbeda (menyesatkan). Penulis sebagai pihak luar dan mengerti sistem/bisnis melihat game ini berbahaya. Mengapa game Higgs Domino harus dilarang?
1. Adiktif (Judi)
Sistem chip Domino berbeda dengan diamond di Mobile Legends karena chip dapat diperjual belikan lagi oleh pemain. Chip 1 B Domino dijual seharga Rp65 ribu- Rp70 ribu. Mayoritas pemain game ini merasakan ketagihan di tingkat berbeda karena merasakan uang hasil bermain padahal game ini full disetting dengan sistem.
2. Pemicu Sarang Kriminal
Sesuai namanya, bandar sebagai pihak yang dapat menjual dan membeli "membongkar" chip domino kembali. Bandar chip mencari uang bukan hanya melalui jasa perdagangan tapi juga sewa/gadai.
Orang yang sudah kecanduan game ini pasti akan kehilangan akal sehat hingga menggadaikan handphone atau barang berharga lainnya untuk membeli chip. Mayoritas orang yang terjebak/sudah menggadaikan barang pasti sulit menebus kembali barangnya. Barang hasil gadaian tersebut menjadi sumber pendapatan tambahan bagi bandar.
Bandar chip ada juga yang bekerja double job menjadi tangan ketiga penyalur narkoba. Lokasi yang strategis membuat bandar chip dapat melakukan tindak kejahatan lainnya.
Biasanya dalam satu lokasi bisa terdapat lebih dari satu atau dua bandar chip (alur informasi mereka lebih cepat untuk kegiatan lain). Penulis yang melihat dan observasi cara kerja mereka cukup terkesan dengan sistem bisnis.
3. Merusak Generasi Bangsa
Benar kalau bandar menargetkan game ini laris di market tertentu (preman, pengguna, broken fam, orang literasi rendah) tetapi jangkauan mereka yang melewati batas perlu dihentikan.
Hal ini karena wilayah Domino beredar merupakan wilayah yang mayoritas literasi dan berpendapatan rendah seperti daerah-daerah di Sumatra (Bengkulu dan Kabupaten Medan). Dengan kata lain, majunya suatu daerah makin sulit karena anak muda di sana juga terjebak banyak situasi (ekonomi, pendidikan, konsumsi narkotika/rokok, judi, domino).
Penulis bingung melihat regulasi edaran game di Indonesia. Jika pemerintah bisa melarang peredaran World of Warcraft dan Mortal Kombat 11 karena game ini termasuk kekerasan extreme, mereka tidak bisa melarang peredaran game judi. Penjualan chip Domino juga dijual terbuka di Shopee dan Unipin.
Higgs Domino hanya satu dari sekian game yang harusnya peredarannya dihentikan. MUI bahkan menyatakan game ini haram tapi game ini tetap beredar dengan baik. Bagaimana bisa? Apakah permainan orang atas? Hanya menunggu hidayah, pemerintah turun tangan membereskan permasalahan game judi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H