Dari penjelasan diatas, kamu mengetahui daya saing yang diciptakan dari penguasaan teknologi sangat besar dampaknya.Â
Hal ini sama persis seperti mengapa Indonesia tidak dapat fokus dengan lebih di awal terkait pembangkit listrik energi terbarukan. Hal ini dikarenakan Indonesia dan perusahaan di Indonesia tidak memiliki teknologinya.Â
Tidak ada perusahaan yang cukup kompeten terkait pembangkit listrik tenaga nuklir, tidak ada perusahaan yang memiliki teknologi untuk merubah batubara menjadi dimethyl eter (DME). Bahkan untuk pengembangan pembangkit listrik solar dan air, beberapa harus bekerjasama dengan asing terlebih dahulu.
Perlu diketahui jika perusahaan hanya memiliki modal atau sumberdaya kapital saja, maka belum tentu perusahaan akan dapat melakukan penguasaan teknologi.Â
Dari sini kita belajar alsaan mengapa perusahaan Indonesia mengandeng asing terlebih dahulu agar terjadi trasnfer teknologi. Namun penguasaan teknologi sendiri tetap menjadi tantangan khusus meskipun sudah transfer teknologi. Pilihan tinggal di tangan manajemen perusahaan untuk tetap belajar dan berinovasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H