Teori kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku.Â
Dalam istilah pendidikan, kognitif disefinisikan sebagai satu teori di antara teori-teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan.Â
Berdasarkan penjelasan dari berbagai macam ahli, maka teori belajar menurut aliran psikologi kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mengedepankan atau mementingkan proses belajar mengajar dari pada mementingkan hasilnya.Implementasi teori belajar kognitivisme dalam proses pembelajaran tentu memiliki berbagai kekurangan, yaitu menekankan kemampuan memori pelajar sehingga menggeneralisasi daya ingat mereka, masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda dalam sistem belajarnya yang memungkinkan peserta didik akan kesulitan dan tidak dapat mengerti sepenuhnya tentang  materi yang diberikan oleh pendidik.Teori belajar kognitif menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada anak.Â
Oleh karena itu, guru bukan sumber utama dalam belajar dari seorang anak dan bukan kepatuhan anak tanpa alas an terhadap perintah guru. Evaluasi tidak melihat dari apa yang dihasilkan, namun lebih menekankan proses yang dilalui dan dijalani dengan keberhasilan anak dalam mengorganisasikan pengetahuan sebagai tujuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H