Menunggu berasal dari kata tunggu yang mendapat awalan me-.
Dalam kalimat pertama, penulisan miring ada pada kata praktek dan praktik. Saya sedang menegaskan bahwa orang lebih sering menggunakan praktek yang salah dibanding praktik (yang jelas-jelas tertulis di kamus). Hal ini bukan rahasia.
Sementara kalimat kedua, penulisan miring dimaksudkan agar pembaca fokus pada menunggu, tunggu, dan me-. Bahwa awalan me- membuat kata tunggu menjadi menunggu.
Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Untuk semakin menegaskan...
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Saya akan menyorot kembali kata praktek. Mari simak kalimat berikut.
Huruf e pada kata praktek adalah tidak benar. Seharusnya huruf itu diganti dengan i.
Tentu, harus ada dasar untuk menyatakan sesuatu salah. Dasar penyalahan atas penggunaan kata praktek adalah huruf e dalam kata itu (sengaja saya tebalkan). Jika diganti dengan i, menjadi benar.
Huruf tebal juga dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Beberapa bagian di atas yang saya sajikan sebagai subbab tulisan telah saya tebalkan.
Selain penegasan...
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!