Seberapa sering kita menggunakan tanda petik dan tanda petik tunggal dalam menulis kalimat? Seberapa tahu kita, penggunaan tepat keduanya? Pahamkah kita perbedaan masing-masing? Barangkali catatan berikut bisa membantu.
Ada lima belas tanda baca yang tercatat sampai saat ini. Tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, seru, elipsis, kurung, kurung siku, garis miring, dan penyingkat atau apostrof. Selain itu, ada tanda petik (") dan tanda petik tunggal (').
Pada papan tik komputer kita (mode QWERTY), tombol tanda petik dan tanda petik tunggal berada jadi satu di sebelah Enter. Jika hendak memunculkan tanda petik, tekan Shift, tahan, dan tekan tombol itu. Jika tanda petik tunggal, tekan tombol itu saja.
Dalam menulis percakapan atau kutipan langsung, tanda petik disertakan. Biasanya terletak di awal dan akhir kalimat. Selengkapnya terkait penulisan petikan langsung di tulisan berikut.
Sila baca:Â Beberapa Catatan atas Petikan Langsung
Lantas, apa bedanya dengan tanda petik tunggal? Kapan saat tepat untuk menggunakan tanda petik tunggal? Bisakah mereka digunakan pada waktu bersamaan?
Tanda petik dan tanda petik tunggal dalam petikan langsung
Sudah sangat lazim para pengarang menggunakan petikan langsung saat mengarang sebagai variasi gaya penceritaan. Tidak menutup kemungkinan juga, penulis opini menggunakan. Mari simak contoh petikan langsung berikut.
"Ibu pergi ke pasar," kata ibu malam tadi.
Pada kalimat itu, tanda petik digunakan untuk menyatakan perkataan ibu yang disampaikan secara langsung. Secara lengkap, tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Dalam PUEBI sebagaimana diatur pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tanggal 28 Juli 2021, tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Simak lagi contoh petikan langsung yang telah dilengkapi berikut.
"Ibu pergi ke pasar ketika Bapak berteriak, 'Jangan lupa beli pete!', dan selepas mengambil payung," kata ibu malam tadi.
Bapak bertanya, "Apa kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
Penggunaan lain dari tanda petik
Selain petikan langsung, hal-hal lain yang diapit oleh tanda petik:Â judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku, yang dipakai dalam kalimat.
Sajak "Perempuan Luka" yang diciptakannya sepuluh tahun lalu baru tenar sekarang.
Lagu favoritnya berjudul "Lelaki Jantan" terus saja dinyanyikan di mana-mana.
Orang-orang banyak mengantre untuk memperoleh tiket pada pemutaran perdana film "Malam Buta" di bioskop-bioskop sekitar.
Ibu sering menghujat pemain sinetron "Cinta Sepihak" dengan kata-kata kotor di depan televisi.
Artikel "Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan" yang baru dikirimnya kemarin lolos dari meja redaksi.
Tanda petik pun dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
"Tetikus" komputer ini sudah tidak berfungsi.
Kawasan pelayanan publik harus bebas "amplop".
Penggunaan lain dari tanda petik tunggal
Di luar mengapit petikan dalam petikan, tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan. Contohnya berikut.
tergugat     'yang digugat'
retina       'dinding mata sebelah dalam'
noken       'tas khas Papua'
tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
policy        'kebijakan'
Catatan akhir...
Gaya belajar saya memang kinestetik. Dengan menulis ulang dan berupaya mencarikan contoh-contoh terkait, saya merekamnya dalam pikiran. Semoga catatan ini bermanfaat.
Semoga pula kita tidak bingung dalam menepatkan penggunaan tanda petik dan tanda petik tunggal setiap menulis kalimat.
...
Jakarta,
22 Desember 2021
Sang Babu Rakyat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI