Dalam PUEBI sebagaimana diatur pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tanggal 28 Juli 2021, tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Simak lagi contoh petikan langsung yang telah dilengkapi berikut.
"Ibu pergi ke pasar ketika Bapak berteriak, 'Jangan lupa beli pete!', dan selepas mengambil payung," kata ibu malam tadi.
Bapak bertanya, "Apa kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
Penggunaan lain dari tanda petik
Selain petikan langsung, hal-hal lain yang diapit oleh tanda petik:Â judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku, yang dipakai dalam kalimat.
Sajak "Perempuan Luka" yang diciptakannya sepuluh tahun lalu baru tenar sekarang.
Lagu favoritnya berjudul "Lelaki Jantan" terus saja dinyanyikan di mana-mana.
Orang-orang banyak mengantre untuk memperoleh tiket pada pemutaran perdana film "Malam Buta" di bioskop-bioskop sekitar.
Ibu sering menghujat pemain sinetron "Cinta Sepihak" dengan kata-kata kotor di depan televisi.
Artikel "Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan" yang baru dikirimnya kemarin lolos dari meja redaksi.
Tanda petik pun dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!