Suatu saat, saya melihat anjing saya mati tergeletak di halaman. Di dekatnya, ada bekas muntahan. Sepertinya ia tersedak. Barangkali makan racun.
Kalau soal makanan, karena sayang, tentu saya beri yang terbaik. Matinya bukan karena keterlambatan atau makanan tidak berkualitas dari pihak saya. Beberapa kali sempat saya amati dari dalam jendela kamar, ada satu dua anak iseng memberinya sesuatu dari sela-sela pagar.
Kasih sayang hewan dan majikan
Saya tidak sanggup memberikan kata apa yang cocok menggambarkan hubungan antara majikan dengan hewan peliharaannya. Kehidupan dari hari ke hari dilalui bersama.
Ada suka dan duka saling dibagikan. Kendati bahasa tidak sama, mereka tahu, apa di balik maksud kode-kode bahasa. Bicaralah soal anjing. Saya sudah merasakan betapa sulit mengajar anjing buang kotoran pada tempatnya.
Saya sudah menikmati betapa repot membersihkan bulu-bulu anjing yang bertebaran di lantai. Saya sudah mengalami bagaimana satu dua perabotan rumah rusak karena dibuat mainan oleh si anjing.
Tetapi, saya juga merasakan banyak suka dengannya. Kepatuhan, kesetiaan, perannya sebagai teman bermain, itulah lebih mengalahkan segala kelelahan dalam mengurusnya.
Sebagian orang bersedia bayar mahal untuk menemukan kembali hewan peliharaan
Sebab saking sayang majikan terhadap hewan, tidak jarang, mereka rela memberikan sejumlah uang yang nilainya tidak main-main, kepada barang siapa yang bisa menemukan hewannya saat hilang.
Waktu jalan-jalan sore, saya pernah mendapati sebuah poster tertempel di halte. Di sana, diberitakan peristiwa kehilangan kucing. Kucingnya bagus, berbulu lebat, dan berwarna abu-abu.
Sekilas saya terbelalak melihat jumlah bayaran yang dijanjikan. Kucingnya hilang setelah keluar dari apartemen. Sekilas kemudian, setelah mengenang pengalaman saya, saya tidak jadi heran akan jumlah itu.