Justru, ini ada kekuatan menonjol. Pengarang tidak sedang asyik sendiri dalam cerpennya. Pembaca pun tidak sekadar membaca dan tahu cerita orang lain. Keduanya bisa bertemu dan bermain mesra dalam dunia cerpen.
...Aku tidak menyangka, bibirmu benar-benar mengecup bibirku. Kau memejamkan mata. Kulihat lagi, lentik bulu matamu. Wajahmu begitu tenang. Kau seperti tidak peduli dengan apa yang sedang menimpamu. Jikalau aku, kau rasa, bisa menjadi penenangmu, aku rela, terus hadir di sisimu.
...
Jakarta,
8 November 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H