Dalam menulis cerpen, seseorang sudah berusaha mengarang sebisa mungkin. Entah benar-benar karangan, cerita pengalaman orang, atau bahkan pribadi.Â
Ada kelelahan pikir di sana. Ada ekstra imajinasi diupayakan. Ada alur memikat yang diharap dinikmati pembaca. Semua yang dikarang ditutup dengan pembubuhan tempat dan tanggal penulisan.Â
Tahukah Anda, apa pentingnya?Â
Saya tidak tahu sejak kapan kebiasaan itu dimulai. Pertama kali saya menulis cerpen, itu sudah ada pada cerpen-cerpen terdahulu yang saya baca. Saya tinggal mengikuti pola. Sebagian besar -- barangkali semua -- pengarang menuliskan seperti:
Jakarta, 2 Juli 1947
Makassar, 4 Februari 1980
Kuala Lumpur, 9 Maret 2000
Terasa ada yang kurang jika tempat dan tanggal penulisan cerpen tidak diterakan. Tidak berlaku pula hanya cerpen. Puisi dan novel demikian. Tulisan opini pun begitu.
Setelah saya renungkan sepanjang penulisan cerpen-cerpen saya, ternyata itu tidak sekadar sebuah nama daerah dan tanggal pada kalender. Banyak fungsinya.
Biodata cerpen