"Wajahmu boros! Baru umur segitu, sudah kayak bapak-bapak. Penampilan pun sama, persis bapak-bapak. Mbok bergaya sedikit seperti anak muda."
Pernahkah Anda mendapati ucapan demikian atau semacamnya? Pernahkah Anda mendengar bahwa Anda sedang jadi bahan obrolan orang lain seputar wajah Anda yang tampak lebih tua daripada usia?
Boleh jadi obrolan itu tentang orang lain, yang sengaja atau tidak, Anda tahu? Barangkali itu kesimpulan Anda sendiri ketika berkaca di depan cermin?
Pengalaman pribadi
Saya menyadari wajah saya lebih tua daripada usia. Di samping itu, saya pernah menyaksikan ekspresi terkejut seseorang ketika saya sebutkan umur dan ia sedang memandang wajah saya.
Sekilas tampak, ia membandingkan. Saya hanya tersenyum. Mau dibilang seperti apa, memang wajah saya lebih tua daripada usia. Ketika SMA, saya punya banyak jerawat di pipi, bahkan sampai leher.
Saya pecahkan itu dan bekasnya menjadi bopeng-bopeng kecil sehingga wajah saya terlihat tidak mulus dan berpori-pori kasar. Saya malas membersihkan wajah. Kerap memakai pembersih, malah tidak cocok. Jerawat semakin banyak. Saya belum menemukan yang cocok. Akhirnya, saya biarkan saja.Â
Selain itu, saya overthinking, suka melayangkan pikiran ke pertanyaan-pertanyaan yang terus saja ada dan saya berusaha mati-matian menjawabnya.
Sering mengerutkan kening untuk hal-hal yang sebetulnya tidak terlalu -- bahkan tidak sama sekali -- perlu dipikirkan. Ketika terjebak dalam ketakbisaan menjawab, saya pendam sendirian.
Meskipun punya sahabat dan teman, saya tidak ceritakan, karena tidak enak mengganggu dan memberatkan mereka. Pikiran saya sering memuncak dan kerutan semakin banyak.