Siapa yang kelak menolong Bi Mar waktu tua? Betapa mengerikan jika ia harus tinggal sendirian dalam tubuh rentanya. Ini membuat tekad Bi Mar semakin besar untuk terus beranak sampai beroleh anak lelaki.
Konflik penguat kedua
... Kata berita yang lagi hangat-hangatnya itu, Mang Marwan berbini dua lantaran tak kunjung mendapatkan anak bujang dari istrinya, Bi Murni. Bi Mar pun ingat, ada lima anak gadis Bi Murni itu. Semua berparas elok...
Siapa istri yang ingin dimadu? Tidak ada, bukan? Kalau ada, sangat jarang. Berbagi cinta sampai kapan pun agak sulit diterima kaum wanita. Begitulah kegalauan batin Bi Mar selanjutnya.
Informasi dari tetangga, Bi Murni, suaminya (Mang Marwan) menikah lagi hanya karena Bi Murni tidak bisa memberikan anak lelaki. Betapa menyedihkan jika akhirnya Bi Mar diduakan oleh Isa, suaminya, dengan menikah lagi. Bi Mar tidak mau itu terjadi. Hatinya semakin teguh untuk menambah anak.
Konflik penguat berguna untuk memperkuat ketegangan cerita
Jika cerpen itu dibaca sampai habis, maka terasa tingkat ketegangan cerita yang semakin klimaks sampai akhir. Dimulai dari menjaga martabat keluarga, ketakutan tidak ada yang merawat saat tua, sampai tidak ingin dimadu oleh suami.
Pada akhirnya, Bi Mar mendapatkan anak lelaki. Cerpen ini tidak menyajikan plot twist (memang tidak harus), semisal anak ke-15 yang dikandungnya ternyata masih perempuan. Jika begitu, mungkin hidupnya berakhir dengan konflik. Barangkali Bi Mar bisa bunuh diri.
Bagaimana cara memperkuat konflik?
Dari sini kita bisa belajar bagaimana cara memperkuat konflik. Kita boleh memperkirakan kemungkinan-kemungkinan berikutnya yang timbul karena hukum sebab akibat.