Konflik adalah salah satu hal penting yang menarik perhatian pembaca dan unsur utama dari sebagian besar cerpen (saya tidak menampik ada cerpen tanpa konflik).Â
Pembaca bahkan dapat terpengaruh untuk memutuskan membaca cerpen sampai selesai atau berhenti di tengah jalan tergantung seberapa menarik konflik.
KBBI menjelaskan konflik:
percekcokan; perselisihan; pertentangan
ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya)
Konflik yang pernah ada dan begitu biasa pasti tingkat kemenarikannya kurang dibanding yang baru bahkan tidak terpikirkan. Yang lebih rumit barangkali lebih dilirik daripada yang sederhana.
Konflik bisa disajikan sebagai pengantar di awal cerpen atau di tengah (sebagian besar). Izinkan saya berbagi hasil belajar seputar konflik dari sebuah cerpen berjudul "Mar Beranak di Limas Isa" karya Guntur Alam setebal 8 halaman, termasuk dalam Cerpen Pilihan Kompas.
Secara garis besar cerita...
Cerpen ini mengisahkan kegalauan seorang perempuan bernama Bi Mar yang terus melahirkan anak dari suaminya. Limas dalam judul berarti bentuk rumah zaman dahulu.
Beberapa peran yang dimunculkan antara lain Bi Mar, suaminya (Isa), Kajut Mis (dukun beranak), mertua Bi Mar, dan Mak Salit serta Bi Murni (barangkali tetangga).
Seperti biasa, bila cerpen mengupas masalah keluarga, tokoh yang terlibat tidak jauh dari orang-orang dalam keluarga -- baik inti maupun persaudaraan satu darah -- dan tetangga sekitar.