Ini hal yang semakin ke sini semakin saya tidak suka. Apalagi di feed yang berpotensi menimbulkan perdebatan kusir, semisal berita kontroversi atau unggahan hoaks.
Banyak emosi tidak layak tersimak di kolom komentar feed. Umpatan dan cacian tidak enak dilihat. Semua memaksakan pendapat dan logikanya. Semaunya serasa benar sendiri. Ini bisa diminimalisir jika pengunggahan terjadi lewat story saja.
Akhir kata...
Sedikit banyak media sosial menggambarkan karakter kita. Meskipun tidak sepenuhnya, apa yang sehari-hari kita unggah boleh mencerminkan kita di dunia nyata.
Untuk minimalisir penilaian serta memberikan rasa bebas yang lebih nyaman, fitur story dapat dipertimbangkan untuk lebih digunakan daripada feed.
Terbatas orang yang mengetahuinya. Privasi lebih terjaga. Menghindari pula perdebatan tidak penting. Emosi diri dapat lebih terkendali. Sayang, jika terlalu banyak energi terbuang di dunia maya. Kita hidup di dunia nyata, bukan?
Jadi, Anda lebih suka mengunggah di mana? Story atau feed?
...
Jakarta
19 Juli 2021
Sang Babu Rakyat