Penilaian pekerjaan yang dilakukan bos bisa terpengaruh. Bawahan tidak ingin mendapat nilai jelek. Inilah yang menjadi polemik dan menyebabkan ada sebagian bawahan tetap melaksanakan perintah untuk melayani keluarga bos.
Motif lain dideteksi ada, semisal untuk mendapat perhatian lebih dari bos sehingga potensi promosi didapatkan. Pada lain posisi, bawahan juga dipersilakan untuk tegas menolak. Dasarnya sangat kuat. Memang, ia tidak digaji untuk itu.
Jadi...
Semua kembali ke kebijaksanaan bawahan. Ia harus pandai memperhitungkan dampak pelaksanaan pelayanan kepada keluarga bos. Adakah pekerjaan utamanya menjadi terganggu? Adakah keikhlasan untuk tidak dibayar dan sekadar beroleh ucapan terima kasih setelah melayani?
Jangan pernah kecewa seandainya harapan untuk mendapat perhatian lebih dari bos menguap begitu saja. Ternyata, bawahan hanya dimanfaatkan tanpa diperhitungkan jasanya.
Kehidupan keluarga bawahan bersangkutan juga wajib dipertimbangkan. Secara langsung, pelaksanaan tugas di luar pekerjaan berpotensi memakan waktu lebih dari jam kerja. Sementara, ada istri dan anak bawahan di rumah sedang menunggu. Kehidupan bawahan tidak hanya di kantor saja.
...
Jakarta
17 Juli 2021
Sang Babu Rakyat