Mulai dari letak ruangan pimpinan, tempat kerja pribadi, perpustakaan (bila ada), dapur, musala, taman kantor, sampai kantin tempat makan siang.
Tempat di mana apa yang dilakukan di sana harus tepat. Semisal, tidak boleh mengobrol di dapur saat jam kerja. Jangan hilang dengan tidur di musala waktu dicari pimpinan. Mampir ke kantin pun seyogianya hanya waktu istirahat. Bekerja ya di meja kerja masing-masing.
Mengenalkan para karyawan lama
Ketika orientasi berlangsung di setiap divisi, itu adalah saat pegawai baru mengenalkan dan berusaha mengenal setiap karyawan lama di divisi tersebut.
Tentu, tidak boleh malu-malu dan dalam koridor sopan. Pegawai baru setua apa pun umurnya, tetap merupakan junior di mata pegawai lama. Pengalaman belum ada. Oleh sebab itu, para pegawai lama sebaiknya mendapat hormat.
Jika situasi cocok (pegawai baru dan lama mencair hubungannya), dengan mudah pegawai lama akan mengajari tip-tip bekerja dan berbagi pengalaman seputar masalah pekerjaan. Jika beruntung, diajari pula solusinya.
Menanamkan nilai-nilai perusahaan
Bagian personalia mengambil peran di bidang ini, meskipun secara tidak langsung diajari pula oleh karyawan di setiap divisi. Apa yang menjadi nilai-nilai perusahaan harus diketahui benar oleh pegawai baru.
Bukan sekadar paham, tetapi berubah menjadi karakter pegawai dan diaplikasikan dalam bekerja sehari-hari. Profesional, integritas, kerja sama, disiplin, saling membantu, dan nilai-nilai mulia lainnya.
Adaptasi kebiasaan jam kerja
Bagian terakhir, supaya pegawai baru tidak kaget dengan pelaksanaan pekerjaan, orientasi jam kerja dilakukan. Biasanya, mereka akan diminta datang lebih cepat daripada jam kerja.