Kesimpulannya, tidak semua pembuat konten mampu berpikir panjang atas dampak konten yang dibuatnya. Pada sisi lain, kita sebagai penonton sebaiknya tidak memberi ruang bagi konten sampah untuk populer.
Marilah kita mulai memopulerkan konten-konten mendidik. Jika arah permintaan penonton beralih, bukan tidak mungkin pembuat konten juga berlomba menyediakan konten mendidik.
Viral atau tidak sebuah konten merupakan sumbangsih dari pembenci dan penggemar. Jika kita tidak ingin semakin banyak konten tidak bermutu viral, janganlah menonton.
Jangan bantu menenarkan. Abaikan saja! Nanti, setelah permintaan sepi (konten seperti itu tidak ada yang melihat sehingga tidak bisa tenar karenanya), mereka pasti berhenti menawarkan.Â
Penonton memiliki andil besar dalam memviralkan konten. Juga menyelamatkan si pembuat konten dari potensi kecelakaan selama pembuatan konten sampah.
...
Jakarta
15 Juli 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H