Adalah peran bawahan masuk di sana. Lekas dan tanggap dalam membantu. Memberi solusi dari sebagian besar masalah. Tidak membuat alasan tidak masuk akal untuk mengelak dari pekerjaan.
Kebaikan adalah sebuah aksi reaksi. Bos dapat lebih mudah bersikap baik pada kita jika kita lurus-lurus saja. Mematuhi peraturan organisasi. Tidak membuat tindakan yang mempermalukannya.
Dari sekian banyak bos...
Sepanjang mutasi lima kali di tempat kerja, beragam bos telah saya temui. Semua punya karakter masing-masing. Semua pun membentuk kepribadian saya.
Pasti ada yang dirasa kurang baik. Ada pula yang terlalu baik. Ada yang baiknya biasa-biasa saja. Tetapi, semua harus dihadapi. Sebagai bawahan, itulah konsekuensi bekerja pada dan bersama orang.
Saya juga berusaha sebisa mungkin menyesuaikan diri pada setiap karakter bos. Namun, tidak kepada "asal bos senang". Hal-hal yang sekiranya perlu dibetulkan dalam memandang masalah bersama pasti saya suarakan. Saya paham, bos tidak selamanya mampu berpikir komprehensif. Beliau juga butuh masukan.
Pada akhirnya...
Kualitas baik tidak seorang bos hanya dapat dinilai oleh bawahan masing-masing. Relativitas suka atau tidak suka, masuk akal atau tidak perlakuannya, seberapa bijak beliau-beliau mengelola emosi, pasti berbeda untuk tiap-tiap bos.
Sebagai bawahan, ada saat kita mencocokkan diri dengan mereka. Ada pula memberikan pandangan untuk setiap hal yang dirasa tidak tepat. Tentu, dengan cara sopan. Semua demi kebaikan bersama.
Situasi kondusif yang terjaga antara bos dan bawahan sangat mendukung pelaksanaan pekerjaan. Silaturahmi berjalan baik, pekerjaan pun selesai cepat.Â
Keduanya adalah terbaik jika mampu menjalankan peran masing-masing dengan sebaik-baiknya.
...
Jakarta
10 Juli 2021
Sang Babu Rakyat