Pertama, kita pasti kenali dulu barang-barangnya. Seharusnya, kita jaga kebersihan dan kerapiannya. Jangan mengubah bentuk dan letak barang.
Beberapa aturan tidak tertulis wajib dipatuhi, sebagai bentuk pelaksanaan sopan santun kepada tuan rumah. Sekali lagi, kendati kita dianggap keluarga sendiri.Â
Rindu para pengantar tidur
Bagi sebagian orang, ada barang-barang pribadi yang mengandung unsur unik dan berhasil efektif mengantar pemiliknya dengan begitu cepat masuk ke alam bawah sadar.
Contohnya, boneka kesayangan yang sudah kumal. Sarung bantal penuh noda iler di sana-sini. Sarung guling yang berbau badan pemiliknya.
Kita telah menandai barang-barang itu dan sangat nyaman dengannya. Kita sulit tidur tanpanya. Di kamar tamu rumah orang, rindu itu semakin memuncak.
Tidak heran, mungkin ada orang yang selalu membawa salah satu benda kesayangan, semata-mata agar mudah tidur di rumah orang. Tanpa itu, mata akan terus terjaga. Â
Seenak-enaknya kamar tamu orang...
Oleh sebab itu, sebagian kita menyadari, seenak-enaknya, semewah-mewahnya, senyaman-nyamannya kamar tamu rumah orang, tetap lebih mantap kamar sendiri. Kendati sederhana.
Seramah-ramahnya tuan rumah menyilakan istirahat, tetap lebih hangat sapaan orangtua sebelum tidur. Dibayar berapa pun dan ditahan selama apa pun di rumah orang, sebagian kita menuntut secepatnya pulang.
Seandainya boleh diibaratkan surga, tempat ternyaman seluruh manusia, itulah kamar pribadi. Sebuah ruangan dengan banyak kenangan dan kenyamanan, yang selalu bisa menemani kita memasuki dunia mimpi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!