Penderitaan orang kecil
Saya ingin berbagi satu masalah yang kerap dialami sebagian penjual warung nasi. Sebagian mereka memungkinkan penjualan makanan dengan sistem kas bon. Niatnya untuk menolong dan meringankan beban sesama orang kecil.
Pembeli diperbolehkan mengambil rutin makanan tiga kali sehari sampai sebulan. Nanti, setelah tanggal gajian, utang dilunasi. Biasanya ini diterapkan borongan pada pekerja-pekerja yang kebetulan datang dari satu kampung dengan mereka. Di ibu kota, terjadi.Â
Sayangnya, para pekerja itu dengan tanpa berdosa menghilang begitu saja. Tagihan yang tertulis di buku kas bon lenyap. Menguap tanpa dibayar. Saya pernah mendapat curahan hati seorang penjual. Seketika saya tertegun.Â
Nasib orang kecil dikerjain oleh orang kecil. Betapa tidak bertanggung jawab mereka yang tidak membayar itu. Bila diakumulasi semua, bisa sampai jutaan kerugian yang diderita.
Saya memberi saran, ya sebaiknya tidak usah dilayani lagi utang makan seperti itu. Si penjual hanya tersenyum. Bagaimana ya, orang sama-sama dari kampung yang sama.
Akhir kata...
Kondisi sekarang, saya kira ada baiknya jika kita lebih banyak makan di warung nasi di sekitar. Kondisi mereka lebih terpuruk dan sekarang sedang berusaha bangkit.
Mari, kita pulihkan ekonomi orang kecil. Jika bukan masyarakat sendiri yang membantu, siapa lagi? Tidak kalah enak kok dengan masakan di tempat lain.
...
Jakarta