Hari ini baru saja saya menjadwal ulang tiket perjalanan dinas menggunakan kereta api ke Yogyakarta, oleh sebab keadaan serba memerah di beberapa tempat, termasuk satu dua kabupaten di provinsi Yogyakarta.
Tiket itu telah saya beli jauh-jauh hari. Telah lama pula terbayang di benak, rasa kuliner khas Yogyakarta yang selalu memanggil-manggil lidah dengan kenangan lezatnya.
Siapa yang tidak tahu Gudeg? Makanan yang terbuat dari buah nangka muda dimasak dengan bumbu dan santan, sampai berwarna cokelat pekat. Semakin menginap, konon rasanya semakin umami.
Sebagai teman gudeg, ada sambal krecek, ayam opor, tahu dan tempe bacem, termasuk telur pindang. Semuanya meletus di lidah, menciptakan kekayaan rasa yang kerap membuat ketagihan. Terutama para pecinta rasa manis.
Telur pindang...
Berhubung akhir-akhir ini sering bekerja dari rumah dan guna mengisi waktu luang yang ada, saya memutuskan memasak sebuah makanan untuk mengobati kerinduan akan Yogyakarta.
Sejatinya sebagai persiapan menyambut dinas. Tetapi, karena gagal, akhirnya saya nikmati saja sebagai pengobat rindu. Telur pindang. Sajian telur yang sehat dan lezat, berwarna kecokelatan dan pekat di luarnya.
Jika dibelah, bagian telur putih yang telah direbus akan sedikit ikut berwarna cokelat. Membuatnya pun tidak sulit. Tidak banyak bahan-bahan yang dibutuhkan. Bisa dicari lewat tukang sayur yang lewat di jalanan. Tidak perlu sampai ke pasar.
Mari kita coba membuatnya. Berikut bahan-bahan yang perlu disiapkan:
6 butir telur ayam
3 kantong teh celup
1 ruas lengkuas yang telah dimemarkan
4 lembar daun salam
2 genggam kulit bawang merah
1 genggam kulit bawang putih
1 s.d. 2 sendok teh garam; dan
1,5 liter air
sebuah panci
Cara membuatnya:
Siapkan panci dan tuangkan air ke dalamnya. Rebus telur dengan lengkuas, daun salam, garam, kulit bawang merah, dan kulit bawang putih. Sesudah muncul buih-buih di permukaan air, masukkan tiga kantong teh celup.
Masak terus telur sampai mendidih. Setelah beberapa menit, angkat dan dinginkan. Kupas kulit telur sampai bersih, lalu masukkan kembali ke dalam panci.
Lanjutkan masak hingga kembali mendidih. Kecilkan api selama memasak. Setelah telur rebus berwarna cokelat pekat, angkat dan sisihkan. Telur pindang siap disajikan.
Sehat dan lezat
Semua sudah tahu, telur adalah sumber protein hewani yang begitu bermanfaat bagi tubuh, terutama memperbaiki sel-sel yang rusak. Para binaragawan juga kerap menggunakannya, khusus bagian telur putih, untuk memperkuat dan memperbesar otot.
Telur juga kaya akan antioksidan lutein dan zeaxanthin. Keduanya dipercaya berperan sebagai pelindung dalam mengurangi risiko penyakit mata tertentu, termasuk katarak dan degenerasi makula. Manfaat telur secara lengkap dapat dibaca di sini.
Selain itu, telur yang dimasak tergolong lebih sehat, karena tidak menyentuh minyak goreng sama sekali. Jumlah kolesterol lebih dapat ditekan dibanding disajikan berbentuk gorengan.
Kalau dari segi rasa, bagi yang pernah menyantap, terekam gurih dan manis. Jika dinikmati bersama gudeg dan sambal krecek, memang tidak pernah mengkhianati lidah. Sebuah surga akan cita rasa lengkap, membuat kita menelan ludah berkali-kali.
Akhir kata...
Jika Anda bosan dengan telur ceplok atau telur dadar, sajian telur pindang sebagai penyempurnaan telur rebus dapat menjadi salah satu pilihan.Â
Hal ini agar asupan protein bagi tubuh Anda tetap tercukupi, dengan menu yang tidak membosankan. Cara memasaknya pun praktis. Rasanya lezat dan dijamin lebih sehat.
Anda tertarik membuat telur pindang? Silakan dicoba resep di atas. Semoga bermanfaat.
...
Jakarta
22 Juni 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H