Setiap pekerja yang ditugaskan diklat akan pergi ke suatu tempat yang ditunjuk dalam beberapa hari dengan anjuran menginap di sana. Ini agar mobilitas dari rumah ke lokasi tidak mengganggu jalannya diklat.
Meskipun pada pelaksanaan, ada yang tetap pergi pulang dari rumah. Kebanyakan lokasi diklat tidak seperti suasana kantor. Lebih sejuk, banyak taman, dan terletak di daerah asri dan lingkungannya masih alami.
Berjibun pepohonan seperti di pegunungan. Ada sungai mengalir di sekitar. Hawa dingin ketika pagi sangat menyegarkan. Situasinya memang dikondisikan nyaman untuk belajar.
Pekerja diizinkan "seperti" berlibur sejenak. Menyingkirkan diri dari rutinitas pekerjaan. Menghindari kemacetan kendaraan di jalan. Udara lebih bersih dan fasilitasnya kerap bagaikan hotel.
Di sana, kita berjumpa dengan beragam orang dari berbagai divisi atau instansi. Semisal, divisi akuntansi bertemu divisi pemasaran. Berbagai pemikiran muncul. Otak jadi segar mendapat masukan ide dari sudut pandang berbeda.
Penambahan kompetensi
Selama diklat, perusahaan atau instansi menghadirkan pengajar yang berkompeten berupa tenaga pendidik dari akademisi atau praktisi yang telah berpengalaman.
Semua bahan ajar jika diterima baik tentu menambah kompetensi pegawai. Sebelum dan setelah diklat, ada perubahan terjadi. Pegawai menjadi lebih pintar, banyak ide, dan mudah memberi masukan untuk perusahaan, sesuai yang telah dipelajari.
Sarana memperbanyak teman
Dalam pertemanan dengan orang antardivisi, kita dilatih berorganisasi. Apalagi diklat terkait manajemen sumber daya manusia. Biasanya, ada permainan yang diciptakan pengajar pada sela mengajar.Â
Kekompakan tim dinilai. Saling mengenal satu sama lain. Ada hubungan kedekatan terjalin. Tidak jarang berlanjut setelah diklat. Bahkan ada yang mengadakan reuni karena diklat. Kita memiliki lebih banyak teman. Tidak sekadar rekan kerja yang setiap hari ditengok dalam ruangan kantor.