Benarkah pajak sembako mencerminkan ketidakadilan?
Demikian pertanyaan yang tebersit di benak saya -- mungkin juga Anda -- seusai membaca beberapa berita yang sempat viral baru-baru ini. Apakah peristiwa ini layak terjadi di tengah keadaan perekonomian masyarakat yang terganggu dan sedang mati-matian berjuang untuk bangkit?
Jika Anda mengikuti perkembangan berita terutama yang sedang ramai dibahas sebagian warganet, wacana seputar pajak sembako termasuk di dalamnya. Setidaknya ada tiga situs berita yang menjadi bahan perbincangan, dengan tautan dan judul berikut:
Sembako kena PPN: 'Tidak cerminkan keadilan' bahan kebutuhan pokok dikenai pajak, beli mobil baru dapat relaksasi
Ada pula pengguna media sosial yang bercuit dengan kalimat yang berhasil menarik 1.717 warganet untuk mengulang cuitannya -- entah diulang lagi berapa kali oleh pengguna selanjutnya -- dan 4.042 tombol suka.
Kalimatnya seperti ini:Â
"Orang Kaya Dapat PPnbM 0% kalau beli mobil, Si Miskin Beli Sembako Kena PPN 12%. Apes benar deh...."Â
Berikut buktinya: