Pengaruh obat-obatan. Penggunaan obat-obatan untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti kanker, gangguan jantung, depresi, atau artritis, bisa menyebabkan rambut rontok.
Pengaruh prosedur medis. Kebotakan bisa dipengaruhi oleh prosedur medis tertentu, seperti terapi radiasi atau kemoterapi. Prosedur ini membuat rambut kesulitan untuk tumbuh kembali.Â
Pengaruh gaya rambut. Gaya rambut tertentu, terutama yang menyebabkan rambut Anda ditarik dengan sangat kuat, bisa menyebabkan kebotakan. Selain itu, perawatan rambut dengan minyak rambut yang panas bisa memicu terjadinya peradangan pada folikel rambut dan menyebabkan kebotakan secara permanen.
Puji Tuhan, tidak ada alasan karena berpikir. Saya jadi tenang melanjutkan menulis di Kompasiana. Hahaha...
Lelaki gundul lebih seksi
Pada sisi lain, saya membaca sebuah artikel tentang persepsi orang terkait pria gundul. Penelitian ilmiah yang dilakukan University of Pennsylvania tahun 2012 mengatakan:
Pria dengan kepala botak justru dianggap lebih seksi.Â
Kesimpulan itu dihasilkan dari tiga penelitian. Dalam studi pertama, para peneliti meminta 59 siswa pria dan wanita di University of Pennsylvania untuk menilai foto-foto pria — sebagian botak, sebagian tidak — berdasarkan persepsi rasa percaya diri, daya tarik, dan dominasi.Â
Dalam studi kedua, 367 pria dan perempuan dewasa diminta untuk menilai foto di mana para peneliti lebih dulu menghilangkan rambut pria di foto tersebut lewat sentuhan digital.Â
Studi ketiga adalah latihan non-visual, di mana 552 pria dan perempuan dewasa membaca deskripsi pria, termasuk karier subjek, usia, berat badan, tinggi badan, dan apakah mereka memiliki rambut atau tidak.Â
Dua studi pertama menemukan pria dengan kepala botak dianggap lebih dominan daripada pria dengan rambut penuh. Bahkan, studi kedua menyebutkan pria botak lebih tinggi dan kuat. Studi ketiga pun menemukan hasil serupa.