Ikatan emosional
Hidup bersama hewan peliharaan tidak hanya satu dua hari. Banyak hari, mencapai bulan, bahkan tahun ke tahun. Bertumpuk bahagia telah dilewati bersama. Kekonyolan bermain dengan anjing -- sekadar berlari -- sudah senang.
Saat sedih, melihat muka anjing yang imut, langsung terhibur. Kita pun cemas, jika binatang peliharaan belum makan, meskipun kita sendiri belum makan. Kalau bisa, makan dan duduk bersama, lebih nyaman. Ya, ikatan emosional selama itu telah terjalin erat.
Teman kala sendiri
Manusia -- bahkan orangtua -- tidak selalu bisa hadir menemani kita. Sementara hewan peliharaan, selama ia hidup, paling pertama mencari kita.
Tengoklah anjing. Hewan apa yang lebih setia dibandingnya? Saya sedih saat orang menggunakannya sebagai bahan umpatan. Para pengumpat itu saya jamin lebih tidak setia dibanding anjing pada majikannya.
Hewan peliharaan selalu hadir dan mengerti, bagaimana cara membahagiakan majikannya kala sendiri. Hanya bertingkah sedikit, majikan sudah tersenyum.
Kita serasa orangtuanya
Bagaimana kita tidak merasakan sebagai orangtua atas hewan peliharaan? Dari kecil, kita saksikan ia lahir. Menyusu pada induknya, kita amati pula. Setelah dipisahkan, kita besarkan dengan susu pengganti.
Makanan pun rutin kita sediakan. Minuman, kita jamin kebersihannya. Kandang dan tempat bermain, kita rapikan. Semua kita lakukan, demi hewan peliharaan. Kita sudah seperti orangtuanya. Mana ada, orangtua yang mau makan anaknya?
Sampai sekarang