Lampu kamar itu masih redup. Pendingin ruangan menyala. Suhu udara begitu dingin. Seorang lelaki berbaring di atas tempat tidur. Sudah lima jam ia tertidur.
Tiba-tiba ia terbangun. Ia mendapati bantal tempat kepalanya bersandar lembap. Tangannya memegang daerah basah itu. Seperti rembesan air liur. Apalagi kalau bukan itu?Â
Baru dua hari kemarin saya ngiler. Biasanya jarang-jarang. Setelah bangun, langsung saya lap bibir. Masih basah dengan sedikit sisa liur. Saya lupa mimpi apa waktu itu.
Yang pasti, tidur saya nyenyak. Kaki telentang dengan leluasa. Kepala sedikit miring ke kanan. Kebetulan saya begitu lelah saat itu, selepas olahraga sepedaan.
Apakah Anda juga pernah ngiler? Apakah iler Anda bau? Hahaha.... Tidak perlu dijawab. Saya juga jijik mengetahuinya. Wakakaka.... Setelah saya baca di Kompas, ngiler adalah kondisi wajar yang dapat terjadi sepanjang tidur.
Selain itu, boleh jadi karena gejala dari gangguan tidur, kondisi neurologis, dan kondisi kesehatan lainnya. Posisi tidur juga memengaruhi. Orang-orang yang tidur menyamping atau tengkurap, lebih sering ngiler.Â
Terutama, bila mereka bernapas melalui mulut atau memiliki saluran sinus yang sempit. Selain ngiler, ada juga kebiasaan lain yang tanpa sadar kita lakukan selama tidur.
Mangap
Saya pernah punya pengalaman tidur mangap -- mulut terbuka lebar. Ini terjadi waktu pulang kampung, tepatnya di dalam kereta api jurusan Jakarta Semarang. Saya duduk di samping seorang lelaki.
Karena sangat letih, saya mudah sekali tertidur, meskipun badan sedikit kaku, membentuk posisi duduk sembilan puluh derajat. Saya sadar saya mangap, ketika ada seekor nyamuk masuk ke dalam mulut dan membuat saya terbatuk-batuk. Akhirnya terbangun.
Saya lantas berpikir, apakah mangap terjadi karena badan kekurangan oksigen? Tidak cukup hanya dihirup dari hidung? Ternyata, ada juga penjelasan ilmiahnya.
Selain karena posisi tidur seperti penyebab ngiler, berdasarkan hellosehat.com, mangap dapat terjadi lantaran alergi, hidung tersumbat, sleep apnea, dan masalah struktur hidung.
Ngorok
Daftar ketiga adalah ngorok. Kalau ini, kita tidak bisa menyadarinya, karena hanya orang lain yang dengar. Saat ngorok, akan keluar suara kasar yang besar sekaligus berisik. Yang terganggu biasanya membangunkan dan menegur. Kalau keluarga, ya dibiarkan saja. Sudah kebiasaannya. Hehehe...
Sekali waktu juga saya pernah ngorok. Sebagian Anda mungkin. Di halaman alodokter, ngorok atau mendengkur terjadi sebagai dampak dari terhalang atau menyempitnya saluran pernapasan.
Penyempitan ini akan menyebabkan getaran pada saluran pernapasan ketika bernapas, yang kemudian menimbulkan suara dengkuran. Semakin terhalangnya saluran pernapasan, semakin keras pula suara dengkuran.
Tanpa riasan
Yang keempat ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita. Sebelum tidur, mereka akan membersihkan benar-benar seluruh riasan wajah yang menempel.
Bedak, eyeliner, lipstik, blush on, dan alat kecantikan lain -- perempuan yang bisa menjawab ini -- dihapus sekinclong mungkin. Ini agar kulit menjadi sehat dan nyaman saat tidur. Otomatis, tampilan wajah apa adanya. Telanjang tanpa polesan.
Alasan tidak ingin direkam?
Mengapa saya jelaskan kebiasaan-kebiasaan tidur di atas? Karena itulah jawaban dari pertanyaan tulisan ini. Saat tidur, orang lepas kendali atas penampilan wajahnya.
Pikirannya telah masuk alam bawah sadar, dunia entah berantah. Ia tidak bisa mencegah air liurnya tidak tertumpah. Ia tidak mampu menjamin mulutnya tidak menganga.Â
Ia pun tidak akan tahu, mengorok atau tidak. Kalau tanpa riasan, memang sengaja terjadi. Jarang ditemukan wanita yang masih mengenakan riasan saat tidur.
Kondisi itulah yang membuat sebagian orang tidak percaya diri, ketika keadaannya tidur direkam -- baik lewat gambar maupun video. Mukanya tertangkap jelek. Tidak ganteng atau cantik maksimal. Terkadang menjadi bahan lelucon juga. Wkakakaka...
Saya masih ingat dahulu, saat seorang teman wanita marah-marah dan ngambek, sebab fotonya sedang tidur mangap disebarluaskan di grup WA. Teman lain pada mengejek dan merundungnya. Tetapi, hanya sebentar. Sehabis itu kembali akrab lagi.
Ya, kondisi jelek waktu tidur berpotensi besar menjadi kartu AS jika ingin ngerjain teman atau bercanda dengannya. Tetapi ingat ya, yang betul-betul sudah dekat. Tidak semua orang suka direkam. Apalagi disebarkan ke orang tidak dikenal. Hehehe...
Jadi, apa kebiasaan Anda saat tidur? Ngilerkah? Mangapkah? Ngorokkah? Apa pun itu, saya berharap mimpi Anda selalu indah. Tubuh bisa tidur nyenyak. Badan kembali bugar setelah bangun. Amin.
...
Jakarta
21 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H