Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Fenomena Lawan Arah, Sebuah Pemakluman?

19 Mei 2021   20:50 Diperbarui: 19 Mei 2021   21:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghindari kemacetan

Siapa yang suka macet? Semua pengendara pasti serempak ingin menghindarinya. Mencari jalan-jalan tikus. Menyelinap di sisi-sisi mobil. Bahkan terkadang, menyelip dari sisi kiri kendaraan. Lawan arah termasuk opsinya.

Buru-buru

Ada orang yang tidak punya waktu banyak berkendara di jalan. Ada acara yang harus dihadiri atau jam masuk kantor sebentar lagi tiba. Itu membuatnya tergesa-gesa dan berpikir untuk sebisa mungkin menghemat waktu di jalan.  

Banyak yang melakukan

Bukan hanya saya yang melakukan. Ia juga. Mereka apalagi. Hampir kita semua pernah. Sebuah pemakluman. Kebiasaan salah jika dilakukan banyak orang, lama-kelamaan seakan dipermaklumkan. Sama-sama tahulah.

Sebuah catatan

Akhirnya, semua ingin selamat saat berkendara di jalan. Semua mau sampai di tempat tujuan dengan keluarga lengkap, tanpa kurang suatu apa pun. Sebagian besar pun sadar, tidak ingin merugikan orang lain atas kelakuannya.

Bukankah kita seyogianya mengamankan diri masing-masing dan sesama pengendara? Akankah kebiasaan lawan arah di jalan raya tetap bertahan menjadi sebuah pemakluman, karena tidak hanya kita yang melakukan? Tiap-tiap kitalah yang dapat menjawabnya.

...

Jakarta

19 Mei 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun