Kronologi kecelakaan diawali dari seorang pengendara yang melaju melawan arah dari selatan ke utara. Kemudian, ada pengendara lain keluar dari gang, hendak menuju u-turn. Kedua pengendara bertabrakan akibat sama-sama tidak bisa menguasai laju kendaraan masing-masing.
Tidak hanya motor ternyata. Dari detik.com, dilaporkan terjadi kecelakaan pada Kamis, 15 April 2021 di daerah Tamansari, Jakarta Barat. Ringkasnya, sebuah mobil melawan arah dari barat ke timur.
Mobil itu menabrak satu motor di depan sebuah rumah makan Padang. Mobil tidak berhenti dan bahkan terus melaju. Kemudian menabrak lagi satu motor lain. Pengendara motor sebagai korban mengalami luka-luka.Â
Ada yang mengalami luka memar di kepala dan kedua kaki. Ada pula yang terkena patah tulang kaki kanan. Keduanya segera dirawat di Rumah Sakit Tarakan.
Penyebab lawan arah
Kita tahu bahwa lawan arah berbahaya. Mengerti pula telah memakan korban. Tetapi, mengapa masih kita temui orang berkendara melawan arah? Saya pikir ada lima sebabnya.
Satu di antaranya bisa benar. Mungkin juga ada hal lain yang belum tercatat. Yang pasti, bukan karena tidak tahu cara berkendara yang benar -- patuh pada arah jalur -- di jalan. Itu sudah seharusnya dipahami.
Lebih dekat
Dengan melawan arah, orang merasa jarak yang perlu ditempuh berubah lebih dekat. Ia tidak perlu berputar jauh-jauh. Lima kilometer dapat dihemat menjadi dua kilometer saja. Bensin pun hanya sedikit berkurang.
Tidak melewati lampu lalu lintas
Jika mengikuti arah jalur, ada lampu lalu lintas yang wajib dipatuhi. Ini lumayan memakan waktu. Belum lagi jika di persimpangan besar, yang lampunya banyak sekali di setiap simpang. Kepraktisan tidak harus melewati lampu menjadi pertimbangan.