Seorang pemuda berjalan menuju warung. Tangan kanannya memegang sebuah dompet. Ia begitu haus, terlalu lelah tersengat panas matahari. "Mbak, saya beli itu," katanya kepada si penjual.
Penjual lekas membuka lemari es. Ia mengambil sebotol minuman, yang terlihat menyegarkan karena selimut embun menyelimutinya. "Tanggal berapa, Mbak, kedaluwarsanya?" tanya pemuda itu lagi sesaat sebelum penjual menyerahkan minuman.
Penjual itu lekas melirik botol. Warnanya cerah, bersampul gambar merek yang menarik. Ia mencari tanggal itu. Selintas ia mendapatinya. "Oh, masih lama, Mas. Ada setahun lagi," ujarnya sambil tersenyum. Si pemuda segera membayar dan meneguk cepat minuman itu.
Apakah kebiasaan pemuda itu sama dengan Anda? Setiap kali berbelanja suatu barang, baik di toko kecil, warung grosir, maupun pasar swalayan, Anda selalu melihat tanggal kedaluwarsa sebelum memilih dan membelinya?
Tanggal kedaluwarsa seyogianya ada pada setiap produk. Apalagi yang telah bermerek. Biasanya terdapat di sekujur badan pembungkus, bila itu makanan. Jika minuman, berlokasi di tutup botol, lehernya, atau di bagian bawah minuman.
Tanggal kedaluwarsa ini berbentuk kata-kata (baik bahasa Indonesia maupun Inggris) dan angka-angka yang terbaca sebagai tanggal dan kode tertentu, tertuliskan berwarna hitam.
Mengenal sekilas tanggal kedaluwarsa
Berdasarkan sumber hellosehat.com, diterangkan bahwa tanggal kedaluwarsa merupakan batas aman makanan tersebut dikonsumsi. Jika lewat dari tanggal tersebut, makanan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
Ada beberapa nama lain yang sejenis untuk tanggal kedaluwarsa. Saya cuplik sepenuhnya:
- Tanggal “sell by”, artinya adalah sampai berapa lama produk ini bisa ditampilkan di toko. Jadi, Anda sebagai konsumen sebaiknya membeli produk tersebut sebelum jatuh tempo tanggal tersebut. Namun, produk makanan tersebut masih aman dimakan beberapa hari setelah tanggal ini selama penyimpanannya benar dan kondisi produk masih baik (termasuk kesegaran, rasa, dan konsistensi). “Sell by” merupakan tanggal terakhir produk berada pada tingkat kualitas tertinggi.
- Tanggal “best if used by” atau “best before”, artinya produk makanan baik dikonsumsi sebelum tanggal tersebut karena kualitasnya (menyangkut kesegaran, rasa, dan tekstur) berada sangat baik sebelum tanggal tersebut. Misalnya, roti sudah melewati tanggal tersebut tapi kualitasnya masih baik (belum berjamur), maka roti masih bisa dikonsumsi.
- Tanggal “use by”, artinya ini merupakan tanggal terakhir sebaiknya produk digunakan. Setelah tanggal ini, kualitas produk (termasuk rasa dan tekstur) akan menurun.
- Tanggal kedaluwarsa atau “expiration”, sering disingkat “exp” artinya produk akan tidak layak dikonsumsi lagi setelah melewati tanggal ini, sebaiknya makanan langsung dibuang. Ini merupakan tanggal yang berkaitan dengan keamanan pangan. Biasanya tercantum dalam makanan kaleng atau kemasan.
Apa pun namanya, semua bermaksud mengingatkan agar pembeli sebaiknya mengonsumsi produk sebelum tanggal itu tiba.
Pentingnya tanggal kedaluwarsa
Bagi saya pribadi, kebiasaan seperti ilustrasi di atas wajib saya lakukan. Saya rela menunggu penjual mengecek terlebih dahulu dengan lebih teliti. Saya rela pula memberi waktu, jika tanggal itu samar, sehingga ia harus bertanya kepada teman penjual lain, tentang tanggal yang ada di kotak grosirannya (kotak pembungkus utama). Semua hanya demi:
Menghindari racun masuk ke tubuh
Jika produk telah melewati tanggal itu, boleh jadi bahan utama makanannya berganti bentuk. Ada jamur yang melekat. Terkontaminasi bakteri. Berubah warna menjadi pucat. Dari yang awalnya menyehatkan, seketika mengandung racun.
Ini sangat saya hindari masuk ke tubuh. Kendati ada bagian tubuh yang berfungsi khusus menawar racun, saya ingin meringankan kerjanya dengan mengurangi mengonsumsi makanan semacam itu.
Tidak menikmati makanan tidak enak
Faktor selanjutnya adalah makanan bisa berubah rasa. Dari manis menjadi pahit. Dari asin menjadi asam. Rasa makanan asli sudah bercampur baur dengan racun-racun di atas. Siapa yang mau makanan tidak enak? Mencermati betul tanggal kedaluwarsa adalah upaya menghindarinya.
Meminimalkan kerugian uang
Rugi dong, dengan jumlah uang yang sama, beroleh produk yang tidak layak dijual? Sakit di dompet pasti terjadi. Tambah sakit lagi, jika mengingat uang yang hilang itu berpotensi dapat lebih bermanfaat untuk hal lain. Apalagi, tinggal itu sisa di dompet. Kepala semakin pusing.
Menyamankan diri
Ini faktor psikologis. Dengan mengetahui tanggal kedaluwarsa masih lama, saya pribadi begitu tenang dan dengan mudah membelinya. Tidak ada ketakutan timbul. Merasa nyaman, aman, dan lebih yakin untuk mengonsumsinya.
Tanggal kedaluwarsa pun perlu menjadi perhatian saat Lebaran ini. Ketika sebagian tidak bisa pulang, sehingga memilih mewujudkan kasih sayang lewat saling mengirim parcel, seyogianya cermat.
Jika parcel sudah terbungkus rapi dan kita tinggal membeli, alangkah lebih baik bertanya dahulu kepada penjual tentang tanggal kedaluwarsa tiap-tiap produknya. Atau, mengamati satu demi satu barangnya.
Lebih aman lagi, merangkai parcel sendiri dengan produk yang sudah terpilih tanggalnya. Sepertinya repot, tetapi ini demi kesehatan bersama.
Mudik dan Balik
Belum lagi bagi pemudik dan yang akan balik ke perantauan. Biasanya, suka pula membeli buah tangan untuk keluarga yang hendak didatangi. Sekali lagi, perhatian akan tanggal kedaluwarsa perlu diutamakan. Biarlah kita lebih repot dan cermat sedikit, yang penting segala oleh-oleh aman dikonsumsi.
Demikian tulisan ini. Kiranya bermanfaat. Semoga kita sehat selalu. Jadi, seberapa penting tanggal kedaluwarsa bagi Anda?
...
Jakarta
12 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI