Seorang lelaki duduk di depan komputer kantor. Ia menyangga dagu dengan dua tangan. Matanya menatap tajam satu tampilan di layar. Keningnya sedikit berkerut, seperti ada masalah terjadi.
"Bagaimana, saya lupa ini? Apa solusinya?" katanya seraya memegang telepon internal kantor. Terdengar suara jawaban seseorang. Lelaki itu tersenyum. Ia menunggu.
"Sedikit-sedikit password, sedikit-sedikit password, mengapa password begitu banyak?" keluh saya dalam hati suatu saat. Sebab tulisan ini berbahasa Indonesia, saya ganti password dengan kata sandi.
Era digital sekarang, yang menuntut semua sendi kehidupan menggunakan teknologi, sehingga melahirkan beragam aplikasi dengan tujuan membantu dan memudahkan, mau tidak mau memunculkan banyak kata sandi.
Kata sandi harus diisi agar aplikasi memberi izin kepada kita sebagai pengguna untuk memprosesnya lebih dalam. Hampir semua aplikasi menyangkut diri, pasti ada kata sandinya.
Jika saya jelaskan ringkas, dari seluruh kata sandi yang saya punya, kata sandi berwujud perpaduan unik yang dirangkai sedemikian rupa, tersusun dari huruf, angka, tanda baca, serta tanda lainnya pada papan ketik komputer. Dibentuk saat pertama kali hendak menggunakan aplikasi.
Setiap hari, bagi masyarakat yang hidupnya tersentuh teknologi, setidaknya barang sekali, pasti menggunakan kata sandi. Kejadian lupa wajar terjadi, jika memang banyak kata sandi yang perlu diingat, seperti ilustrasi di atas.
Berapa kata sandi Anda?
Tidak perlu susah-susah Anda menjawab. Saya wakili saja. Paling, tidak jauh beda jenis kata sandi saya dengan Anda. Setidaknya, ada tiga kata sandi utama yang kita punya.
Data diri
Informasi tentang riwayat hidup, alamat, status keluarga, umur, tempat dan tanggal lahir, dan sebagainya yang menerangkan data pribadi, pasti menggunakan kata sandi.
Contoh gampang adalah NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Itu kata sandi yang digunakan semisal untuk sensus penduduk, akses data kependudukan, dan keperluan lain.
Kekayaan
Sebagian besar kita pasti menyimpan uang ke bank. Lalu, beroleh kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk memudahkan bertransaksi. Ketika mengakses di mesin ATM, kita diminta menuliskan kata sandi.
Masih ada lagi aplikasi terkait kekayaan lain yang setara uang, semisal saham atau emas. Untuk membuka datanya, tentu wajib membubuhkan kata sandi.
Pekerjaan
Pekerjaan kantor yang sangat penting, tidak boleh disebarluaskan, apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak, pasti diakses oleh orang terpilih dengan terlebih dahulu menyertakan kata sandi.
Di kantor saya, komputer setiap pegawai diwajibkan berkata sandi. Diasumsikan, semua pekerjaan adalah penting dan perlu dilindungi.
Manfaat kata sandi
Dari kehadiran kata sandi, manfaat terutamanya adalah menjaga kerahasiaan data. Sarana melindungi informasi pribadi dari sentuhan orang yang tidak berkepentingan atau bahkan peretas yang potensial.
Orang seyogianya berhati-hati menyebarkan kata sandi. Sebagian saya lihat melakukan sensor atau blur ketika mengunggah data pribadi seperti KTP dan paspor ke media sosial.Â
Saya sendiri tidak suka. Tidak perlu pula mengunggah itu. Bagaimana kalau disalahgunakan oleh orang lain yang melihatnya? Apalagi kita lupa menyensornya. Kita tidak pernah tahu pasti, orang selalu berniat baik pada kita.
Pengelolaan kata sandi
Oleh sebab terlalu banyak kata sandi yang diperlukan, tidak semua orang punya daya pikir yang kuat, atau beberapa ingin kepraktisan dalam mengingatnya, sebagian kita sering menggunakan data tanggal lahir, nama diri atau anggota keluarga, dan tempat tinggal dalam menyusun kata sandi.Â
Karena terlalu sering, beberapa aplikasi mengingatkan untuk tidak menggunakan data itu, agar tidak rentan diretas orang. Mengingat begitu penting kata sandi, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengelolanya secara aman. Mungkin bermanfaat bagi Anda.
Rahasiakan!
Hanya kita yang boleh tahu. Di mesin ATM, juga ada peringatan, bahwa tidak boleh memberitahukan kata sandi kepada siapa pun, termasuk pegawai bank bersangkutan.
Kita tidak mau bukan, data diri tersebar, kekayaan dimanfaatkan orang, pekerjaan hasil karya pribadi disontek dan diklaim teman kerja? Makanlah makanan bergizi agar daya ingat terjaga baik, sehingga tidak lupa kata sandi.
Beritahu keluarga inti
Bagi yang telah bersuami atau beristri, tidak ada salahnya menyampaikan kata sandi kepada mereka. Harta kekayaan sudah menjadi milik bersama. Mereka juga bisa membantu saat kita sedang lupa.
Orangtua pun sesekali boleh jadi. Saya yakin, tidak ada orangtua yang bermaksud buruk, menggunakan data kita untuk menjatuhkan. Mereka pasti ingin yang terbaik bagi kita.
TulisÂ
Saya pribadi pernah menulis satu dua kata sandi pada sebuah kertas, yang saya simpan betul dan bawa ke mana-mana. Saya tahu, tidak selamanya, dengan begitu banyak kata sandi, saya mampu mengingatnya.
Tentu, tulisannya pun tidak gamblang. Ada kode-kode tersendiri yang hanya saya yang bisa membacanya. Mencegah jika kertas itu hilang.
Samakan beberapa
Kita bisa menyamakan beberapa kata sandi untuk kemudahan. Semisal, hal yang tidak penting, tetapi tetap meminta kata sandi, sebaiknya disamakan saja. Agar memori otak tidak penuh.
Ganti secara berkala
Bagian ini terkadang aplikasi yang meminta. Jika tidak, saya juga melakukan. Semisal tiga bulan sekali. Ganti kata sandi dengan susunan baru, yang tidak merepotkan kita untuk mengingatnya.
Kata sandi sudah lekat dalam hidup kita. Hampir semua aplikasi memerlukan kata sandi. Kita wajib menjaga kerahasiaannya. Jangan sampai bocor! Semoga, data kita semua aman dalam genggaman.
Seorang teman lelaki itu datang. Ia mengetik di atas papan ketik komputer. "Ini ya kata sandinya, bro. Seusai masuk aplikasi, langsung diganti. Jangan lupa diingat!" katanya sambil tertawa. Lelaki itu masih tersenyum.
...
Jakarta
6 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H